• Kamis, 25 April 2024

Tiga Rumah Warga di Bantaran Sungai Way Jelai Tanggamus Nyaris Tenggelam, Pemerintah Diharapkan Bantu

Rabu, 28 November 2018 - 19.06 WIB
387

Kupastuntas.co, Tanggamus - Tiga rumah warga di RT. 08/03 Kelurahan Baros, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, terancam masuk sungai (ambruk) akibat tebing Way (sungai) Jelai, keadaannya semakin terkikis akibat abrasi yang terjadi selama musim penghujan.

Ketiga rumah warga itu adalah milik Rudi (32), Mukri (48) dan Busro (65). Dimana saat ini, ketiga rumah itu sudah berada persis dibibir tebing sungai, dan sewaktu-waktu saat banjir datang, ketiga rumah itu benar-benar akan jatuh ke sungai.

Rudi (32), salah seorang warga yang rumahnya terancam jatuh mengatakan, saat ini posisi pondasi rumahnya persis dibibir tebing sungai.

"Posisi pondasi rumah sudah dibibir tebing. Tiga hari lalu dapur rumah saya sudah jatuh ke sungai. Kini rumah saya juga bakal jatuh ke sungai, karena ada retakan panjang," kata dia, Rabu (28/11/2018).

Padahal sebelumnya, jarak antara rumahnya dengan sungai mencapai lima meter. “Tepian sungai yang berupa tanah cadas (padas) terus terkikis oleh banjir. Akibatnya, jarak antara rumah dengan bibir sungai kian dekat, dan saat ini rumah sudah menggantung,” ujarnya.

Mukri (48), warga lainnya menuturkan abrasi sungai mulai terjadi sekitar dua minggu yang lalu. Karena air Way Jelai yang berhulu di Gunung Tanggamus terus banjir akibat curah hujan tinggi, abrasi terus terjadi.

“Air mengikis dari bagian bawah dasar sungai. Kalau sudah seperti ini bukan lagi harus di bangun tanggul atau beronjong, kami harus pindah. Tapi mau pindah kemana, kami ini orang susah," katanya menahan sedih.

Saat ini setiap hujan turun warga selalu was-was rumahnya terbawa longsor disaat malam hari sehingga menimbulkan korban jiwa. Untuk itu jika malam hari hujan, mereka memilih meninggalkan rumah dan tidur di rumah kerabat.

"Kami mohon ada solusi dari pemerintah. Karena tanah yang kami bangun rumah ini juga kami numpang, bukan tanah kami. Karena jangankan untuk beli tanah, untuk makan saja susah," kata warga lainnya.

Pantauan di lapangan, abrasi Way Jelai ini juga membahayakan konstruksi jembatan yang berjarak hanya beberapa meter dari rumah ketiga warga tersebut. "Kami sudah teriak-teriak di media, usul ke kelurahan dan kecamatan agar tebing sungai yang belum diberonjong segera diberonjong tapi tidak ada respon," kata Rohmat, Ketua RT.08/03 Kelurahan Baros.

melintang di atasnya. Untuk menangani tanah yang longsor itu, warga membangun pancang tanah menggunakan bambu. “Bambu itu untuk penahan tanah agar tidak semakin parah longsornya,” katanya. (Sayuti)

Editor :