Kupastuntas.co, Tanggamus - Siapa bilang mengisi liburan harus dengan pergi jalan-jalan ke luar kota dan mengunnjungi tempat-tempat wisata. Buktinya puluhan pelajar di Pekon Talang Rejo, Kecamatan Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus ini lebih memilih mengisi liburannya dengan mengikuti program Pesantren Kilat (Sanlat).

Para pelajar mulai dari tingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA sederajat ini mengisi liburannya dengan nyantri di Pondok Pesantren Al Qoof bekerjasama dengan Pondok Pesantren Ibda Binafsi, di Pekon Talangrejo, Kecamatan Kotaagung Timur,  Kabupaten Tanggamus.

Selama lima hari, anak-anak di kaki Gunung Tanggamus ini membulatkan tekad menggali ilmu agama untuk bekal mereka dewasa kelak, sembari mengesampingkan kekhawatiran dampak erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK),  mengikuti kegiatan seperti mentoring spiritual, tahsin Qur'an, hafalan Juz Amma, praktek sholat, permainan menyenangkan, dan lain sebagainya.

Pengasuh Ponpes Ibda Binafsi, Ustadz Hubi yang menggagas kegiatan Sanlat tersebut mengatakan, kegiatan ini berlangsung sejak tanggal  25 Desember 2018  sampai dengan 30 Desember 2018 mendatang.

“Kegiatan semacam ini sengaja kami adakan karena kami anggap penting untuk memenuhi kebutuhan rohaniah para pelajar dengan memperkuat Aqidah Islamiyah,” kata Hubi, di Ponpes Al Qoof, Rabu (26/12/2018).

Menurut Hubi, tujuan dari pesantren kilat antara lain, untuk menanamkan iman dan taqwa yang kuat, menambah pengetahuan dan praktek ibadah, menanamkan akhlakul qarimah sekaligus silaturrahmi antar sesama pelajar.

"Di pondok ini juga anak-anak diajarkan mandiri, seperti masak, mencuci pakaian, membersihkan pondok dan lain sebagainya," kata dia.

Hubi berharap dengan kegiatan Pesantren kilat ini, anak-anak pengetahuan agamanya dapat meningkat dan sikap religiusnya meningkat sehingga dapat mengaplikasikan pengetahuan yang di dapat ke dalam kehidupannya sehari-hari, sehingga dapat membantu dalam mendukung masyarakat dan lingkungannya.

"Pada kegiatan Pesantren Kilat anak-anak atau remaja peserta didik bisa diarahkan kepada kegiatan yang positif, yang sudah barang tentu akan banyak gunanya untuk masa depannya," kata Susi, salah seorang wali santri. (Sayuti)