• Kamis, 18 April 2024

Warga Pulau Legundi Diimbau Tak Bangun Rumah di Pinggir Laut

Jumat, 04 Januari 2019 - 11.42 WIB
440

Kupastuntas.co, Pesawaran - Pemerintah Kabupaten Pesawaran mengimbau warga Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pidada untuk tidak kembali membangun rumah hunian di pinggir bibir pantai. Hal ini diungkapkan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pesawaran Zaenal Fikri, saat ditemui Kupastuntas.co, Kamis (3/1/2019).

"Memang resikonya berbahaya jika dibangun lagi rumah hunian warga di pinggir pantai di Desa Pulau Legundi, maka dari itu kemarin juga sudah kita imbau untuk tidak lagi membangun rumah hunian dipinggir laut di sana (Pulau Legundi)," ungkapnya, Kamis (3/1/2019).

Menurutnya, ada beberapa kendala untuk bisa meyakinkan warga agar tidak kembali membangun rumah hunian di pinggir laut. "Ya, memang kendalanya adalah lahan, sebab, sebagian lahan di sana sudah dimiliki oleh masing-masing warga, makanya bagi masyarakat yang tanahnya berada di pinggir laut, belum tentu punya tanah di dalam pulau," ujarnya.

Ditambahkannya, Pemerintah Daerah akan berupaya memberikan solusi atas hal tersebut. "Kemarin juga sudah kita sampaikan kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi, agar ada penanganan mengenai hal ini, Pemerintah Pusat memberikan saran untuk dibangunkan rumah sementara yang letaknya tidak berada di pinggir laut," tambahnya.

"Tapi memang pihak desa setidaknya harus menyiapkan lahannya, paling tidak seluas satu hektar, kemarin juga sudah disampaikan kepada aparatur desa disana," timpalnya.

Namun begitu, kata dia, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui seperti apa konsep Rumah relokasi yang akan dibangun disana nantinya. "Sampai sekarang belum ada instruksi pasti terkait pembangunan rumah relokasi itu dari Pemerintah Pusat, tapi setidaknya kita akan siapkan dulu lahannya, sebab sampai sekarang, saya juga belum tahu konsep pembangunan rumah relokasi itu seperti apa nantinya," katanya.

Ia pun mengaku saat ini, Pemkab Pesawaran masih fokus untuk pemulihan pasca terjadi bencana tsunami di Pulau Legundi. "Sekarang kita masih fokus untuk perbaikannya, seperti membersihkan sampah dan puing-puing bangunan yang rusak akibat terjangan ombak, dan mulai hari ini (Jumat, 4/1/2019) Pemda bersama jajaran TNI dan Polri akan fokus untuk membersihkan sampah dan puing bangunan yang rusak, dengan menerjunkan sekitar 100 orang personil tenaga tidak terampil," akunya.

Dijelaskannya, tenaga tidak terampil tersebut akan ditugaskan selama satu minggu ke depan. "Jumlahnya itu kurang lebih 100 orang terdiri dari 50 personil TNI dan Polri, ditambah sekitar 50 orang tenaga tidak terampil dari Pemda Pesawaran yang akan ditempatkan selama satu minggu di Pulau Legundi yang ditugaskan untuk membersihkan sampah dan puing bangunan yang rusak akibat tsunami," tutupnya. (Reza)

 

Editor :