Kejar Peresmian Tol, Pemprov Lampung Rapat dengan KSP

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung segera melakukan rapat di Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta Pusat, pada 17 Januari 2019 mendatang. Ini sebagai langkah percepatan mengejar target penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni - Terbanggi Besar (Bakter).
Hasil dari rapat ini nantinya menjadi rujukan peresmian JTTS ruas Bakter yang akan dilakukan langsung oleh Presiden RI, pada Februari 2019 mendatang.
“Diharapkan kita memperoleh hasil yang signifikan karena ini didesak waktu, dan rapat di KSP nantinya menjadi rapat terakhir menjelang peresmian. Masyarakat juga mengharapkan ini segera diresmikan," ujar Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Lampung Taufik Hidayat saat memimpin rapat pembebasan lahan JTTS ruas Bakter paket 3 dan 4, di Ruang Rapat Kerjanya, Kantor Gubernur Lampung, Jumat (4/1/2019).
Pemprov akan membahas langkah percepatan bersama dengan perusahaan konstruksi BUMN yang menangani JTTS ruas Bakter, seperti perusahaan penggarap paket 3 dan 4 yakni PT. Adhi Karya (Paket 3) dan PT. Wijaya Karya (Paket 4) serta PT. Hutama Karya sebagai pengelola. Selain dengan perusahaan konstruksi, rapat juga dihadiri Pejabat Pembuat Komitmen dari Kementerian PUPR.
“Kami juga akan mengevaluasi hasil catatan-catatan penyelesaian lahan seperti proses lahan tambahan dan potensi masalah lainnya," ujar Taufik.
Sebelumnya, Pemprov Lampung juga melakukan pembahasan progres JTTS ruas Bakter paket 1 dan 2 bersama perusahaan konstruksi BUMN, untuk paket 1 dikerjakan oleh PT. Pembangunan Perumahan (PP), dan paket 2 dikerjakan oleh PT. Waskita Karya.
“Semua kami lakukan untuk mengambil langkah percepatan mengenai permasalahan. Kita mendengar dari para PPK lalu lokasi STA mana yang masih menjadi masalah dan kita mencari solusinya. Agar ada tindaklanjutnya sesuai yang sudah kita sepakati, karena kita butuh percepatan," katanya.
Seperti diketahui, ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar awalnya ditargetkan resmi dibuka pada 22 Desember 2018 lalu. Namun rencana itu batal lantaran masih ada banyak fasilitas pendukung yang belum selesai dibangun, seperti lampu jalan dan jembatan penyeberangan. Ruas tol ini juga masih menyisakan pekerjaan pada lahan tambahan sebagai fasilitas pendukung. Seperti jembatan penyeberangan di beberapa titik yang belum dibebaskan lantaran terkendala besaran ganti rugi. (Erik)
Berita Lainnya
-
Profil Direksi BUMD Wahana Raharja dan LJU, Perpaduan Perbankan, Teknologi, dan Wirausaha
Kamis, 18 September 2025 -
Stok Menumpuk, Pemprov Lampung Desak Pemerintah Atur HET Tepung Tapioka
Kamis, 18 September 2025 -
Dengarkan Suara Pengguna Jasa, Pelindo Regional 2 Panjang Gelar Survey Kepuasan Pelanggan
Kamis, 18 September 2025 -
Fakultas Adab UIN RIL Siap Usulkan Prodi Baru
Kamis, 18 September 2025