• Kamis, 02 Mei 2024

Penghasilan Lebih Menjanjikan, Petani Tanggamus Beralih Menanam Ubi Jalar

Minggu, 13 Januari 2019 - 20.18 WIB
941

Kupastuntas.co, Tanggamus – Tingginya permintaan dan membaiknya harga ubi jalar (mantang) membuat sejumlah petani di Pekon Talangrejo, Umbulbuah, dan Pekon Tanjung Anom, Kecamatan Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus berekspansi (beralih) dari bertanam sayuran menjadi ubi jalar.

Alasan para petani tersebut yang sebelumnya menanam sayuran seperti buncis, sawi, terong kemudian cabai, jagung, saat ini beralih menanam ubi jalar (mantang) karena dianggap  lebih mudah pemeliharaannya dan memberikan untung yang lumayan.

"Selain perawatan dan pemupukan yang sangat mudah, dipupuk cuma satu kali saja. Yang pasti, harganya juga lumayan baik," kata Relam (65), salah seorang petani ubi jalan di Pekon Talang Rejo, Kecamatan Kotaagung Timur, Minggu (13/1/2019)

Menurutnya, saat ini harga ubi jalar di tingkat petani Rp2.500 per kilogram, harga ini jauh lebih baik dari sebelumnya Rp1.500 per kilogram. Tingginya harga ubi jalar ini membuat petani setempat beralih menanam ubi jalar.

"Sebelumnya petani sini tanam jagung, sayur, cabai, kacang panjang, dan palawija, saat ini 90 persen beralih menanam mantang (ubi jalar)," kata dia.

Yono, petani ubi jalar warga Dusun Talang Aman Pekon Umbulbuah, Kecamatan Kotaagung Timur mengaku sudah lama menekuni usahanya menanam ubi jalar karena hasil panen yang selama ini cukup baik.

“Dulu saya menanam sayur-mayur, tapi harganya anjlok terus. Akhirnya menanam ubi jalar, hasilnya lebih bagus dari menanam sayuran. Yang datang kemari mereka pedagang, kami tidak pernah jual ke pasar,” katanya.

Bejo, petani ubi jalar di Pekon Tanjung Anom menuturkan rata-rata bertanam ubi jalar panennya bisa dilakukan selama tiga bulan sejak ditanam. Bahkan, rata-rata jika dipanen secara menyeluruh, kisaran jumlah mencapai 8 sampai 10 ton untuk luasan satu hektar.

Alhamdulillah, hasilnya bisa buat anak sekolah, beli sapi, dan ditabung," ujarnya. (Sayuti)

Editor :