• Kamis, 25 April 2024

Cuaca Buruk, Petani Buah Musiman di Tanggamus Gagal Panen

Minggu, 27 Januari 2019 - 21.45 WIB
252

Kupastuntas.co, Tanggamus - Anomali cuaca belakangan ini menghambat produksi tanaman musiman seperti durian, duku, manggis, mangga, rambutan dan cempedak di Kabupaten Tanggamus .

Hingga akhir Januari 2019 hujan yang terus turun sejak beberapa bulan terakhir mengakibatkan tanaman musiman yang menjadi andalan petani di sejumlah kecamatan di Bumi Begawi Jejama, seperti pohon durian, duku, manggis, rambutan, mangga dan cempedak belum juga berbunga.

Padahal seharusnya pada bulan Juni tanaman tahunan tersebut sudah mulai berbunga dan tujuh bulan kemudian memasuki masa panen. Tapi saat ini para petani gigit jari, sebab saat tanaman berbunga ternyata hujan dengan intensitas tinggi terjadi dan membuat bunga rontok.

"Cuaca ekstrem mempengaruhi pertumbuhan bunga pohon durian. Tanaman durian tidak berbuah. Kalaupun berbuah, buahnya jarang dan terserang hama, kemudian jatoh sebelum masak yang akhirnya gagal panen," kata Rohmat (53), petani repong di Kecamatan Kotaagung Timur, Minggu (27/1/2019).

Darsa (57), petani repong di Pekon Penanggungan, Kecamatan Kotaagung mengaku cuaca buruk ditandai hujan sepanjang bulan membuat tanaman duku, durian, manggis, cempedak, rambutan miliknya tidak berbuah. Padahal, katanya dalam kondisi normal begitu memasuki bulan Juni sudah memasuki saat berbunga untuk tanaman musiman.

Berdasarkan pengalaman, pada bulan Juni itu sudah merupakan masa kemarau yang membawa angin kering. Namun yang terjadi saat ini, hujan masih terus turun. Bahkan intensitas hujan cukup tinggi dan mengganggu proses berbunga. Sementara tanaman musiman butuh sinar langsung untuk bisa berbuah.

"Sekarang itu masih hujan bahkan dengan deras, padahal tanaman musim butuh penyinaran dengan intensitas lama bagi tanaman untuk berbunga,” katanya.

Hujan yang masih terjadi, ujar Fahmi (39), petani repong di Pekon Kalimiring, Kecamatan Kotaagung membuat tanaman menjadi sangat subur. Kondisi ini mengakibatkan tanaman "mogok" berbunga. "Karena terlalu subur, pada saat keluar bunga tak lama muncul daun baru. Dan bunganya rontok kena hujan," kata dia.

Meski demikian berdasarkan pantauan, tanaman duku dan durian ada juga yang berhasil hingga panen seperti di Kecamatan Cukuhbalak dan Pematangsawa. "Alhamdulillah durian disini berbuah walau kurang maksimal. Kalau duku berbuah bagus," kata Jajak, petani di Pekon Kaurgading, Kecamatan Pematangsawa.

Di Kecamatan Cukuhbalak, petani duku juga memasuki panen. "Duku disini lagi panen, tapi harganya murah cuma Rp3 ribu sekilo," ujar Samin, petani di Pekon Pampangan, Kecamatan Cukuhbalak. (Sayuti)

Editor :