Kupastuntas.co, Tulangbawang Barat - Dihantui kekhawatiran dan bimbang, 40 orang tua/wali mahasiswa Politeknik kelapa sawit Bekasi asal Kabupaten Tulangbawang Barat adakan musyawarah guna membahas nasib anak-anaknya yang hingga kini belum jelas nasibnya.

Ponimin, salah satu orang tua mahasiswa yang kini sedang menempuh ilmu bersama teman-temannya menyampaikan bahwa kondisi anak-anak saat ini sangatlah memprihatinkan. betapa tidak, mulai dari kebutuhan sehari-hari mereka menunggu kiriman dari orang tua yang ada di kampung halaman," Ujarnya usai memimpin rembuk/musyawarah di Sesat Agung Tubaba, Sabtu (26/1/2019).

"Ya mas, kita hari ini sengaja mengumpulkan seluruh orang tua dan wali untuk membahas nasib dan kelanjutan anak-anak kita yang saat ini sedang menempuh ilmu di daerah orang, mengingat janji pemerintah Kabupaten Tubaba melalui dinas terkait belum ada kejelasan pasti," bebernya.

Lanjut ponimin, hingga saat ini kelanjutan nasib anak mereka di salah satu Politeknik yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Tubaba itu belum jelas. Untuk itu, hari ini mereka membentuk "Forum Komunikasi Silaturahmi Orang Tua Mahasiswa Politeknik Kelapa Sawit Bekasi" agar komunikasi, perkembangan dan informasi tentang anak-anak dapat dipantau sesama.

Terkait perjanjian, lanjutnya, pihak keluarga dengan pihak pemerintah Daerah Kabupaten Tubaba melalui Dinas Pendidikan hanya dibebani biaya makan, selebihnya ditanggung Pemerintah setempat mulai dari pembiayaan asrama, transportasi, buku dan lainnya. namun hingga saat ini belum terbayarkan oleh Pemda.

"Yang akan kita pertanyakan, tanggung jawab dari Pemda Tubaba, mulai dari perjanjian beasiswa ini, asrama, keamanan, dan kesehatan. Karena, Bekasi itu kan jauh, sementara atas kejadian seperti kemalingan kemarin membuat anak-anak tidak nyaman," tuturnya.

Terpisah, kepala Dinas pendidikan Kabupaten Tubaba saat di hubungi melalui telpon  sedang tidak aktif. (Irawan/Bas/Lucky)