Kasus Bayi Lahir Patah Tulang, Dinkes Pesibar Bantah Pernyataan Pihak RS Alimuddin Umar Lambar
Kupastuntas.co, Pesisir Barat – Peristiwa bayi lahir patah tulang pasca menjalani operasi caesar di Rumah Sakit Daerah Alimuddin Umar Lampung Barat, yang merupakan buah hati dari Purnomo dan Siti Maryam warga Pekon Way Rantai Kecamatan Lemong Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar). Masih dipertanyakan banyak pihak.
Sebelumnya diberitakan, bahwa pihak Rumah Sakit Umum Daerah Alimudin Umar (RSUDAU) melalui Kabag TU, Agus DP mengaku bahwa pihaknya telah menghubungi pihak Dinkes Pesibar dan pihak Dinkes Pesibar meminta agar pasien ditahan di RSUDAU satu hari dulu sebelum di rujuk ke Bandar Lampung.
"Mereka (Dinkes Pesibar) sudah kita hubungi, dan mereka minta pasien untuk ditahan satu hari dulu di RSUDAU sebelum di rujuk ke Bandar Lampung. Intinya kita menyelamatkan bayi nya, jadi karena keterbatasan dokter harus di rujuk. Kalau kita tidak ada tindakan malah itu salah," kata Agus.
Sementara itu, Kadiskes Pesibar Bambang Purwanto, mengatakan bahwasanya tidak ada pernyataan seperti itu dari Dinkes Pesisir Barat.
"Yang ada bahwa penanggung jawab program dimaksud meneruskan informasi melalui pesan WhatsApp yang didapat dari bagian hukum RSUDAM kepada penanggung jawab di RSUDAU Liwa, bahwa untuk sementara bayi tersebut belum bisa diterima di RDUDAM karena masih waiting list atau ruang NICU (Neonatal Intensif Care Unit) sedang penuh, dari pada bayi tersebut terlantar di RSUDAM maka sebaiknya dirawat dulu di RSUDAU Liwa," terang Bambang, Jumat 8/02/2019
Ditandaskan Bambang, hal ini senada dengan informasi yang disampaikan oleh BPJS baik Pesisir Barat maupun Lampung Barat. (Nova)
Berita Lainnya
-
75 Orang Daftar Seleksi Penerimaan Anggota Polri di Pesibar
Jumat, 19 April 2024 -
Dua Pengendara Tewas Terlibat Kecelakaan Selama Operasi Ketupat Krakatau di Pesibar
Rabu, 17 April 2024 -
Mobil Masuk Jurang 50 Meter di Pesibar, Balita 10 Bulan Meninggal Dunia
Sabtu, 06 April 2024 -
Polisi Bentuk Empat Posko Mudik Lebaran di Pesibar
Kamis, 04 April 2024