• Jumat, 29 Maret 2024

Kondisi Bangunan Eks Kantor Bupati Lamsel yang Semakin Merana

Senin, 18 Februari 2019 - 08.32 WIB
96

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Rencana perbaikan bangunan Gedung Serba Guna (GSG) Johansyah, yang berada persis di pusat kota Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, belum menjadi prioritas pemkab setempat.

Meskipun kondisi gedung eks kantor bupati era Zulkifli Anwar dan Wendy Melfa itu sangat memprihatikan, namun pemerintah setempat diketahui tidak menganggarkan perbaikan gedung GSG itu di APBD T.A 2019 (murni).

Yang lebih menyedihkan lagi, posisi bangunan GSG itu berada persis di depan kantor sekretariat bupati Lampung Selatan.

Ami salah satu pejabat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Lampung Selatan menyampaikan bila tahun ini, pihaknya melalui konsultan dinas terkait, baru akan mengkaji tingkat kerusakan GSG, dan selajutnya mentafsir berapa nilai renovasi gedung tersebut.

"Ya, kalau di (APBD) murni sudah ke tutup, (kalau) di (APBD) Perubahan, tidak tahu," ujarnya saat dikonfirmasi belum lama ini.

Ketika dikonfirmasi soal pernyataan Plt bupati Nanang Ermanto sebelumnya yang mengungkapkan bahwa renovasi GSG itu akan dilaksanakan pada tahun 2019, dengan menggunakan anggaran CSR dari perusahaan, Ami membenarkan rencana itu.

"Ya benar ada rencana begitu. Tapi maksudnya begini, hasil dari survey konsultan itu berapa dibutuhkan anggaran, karena masih pelaksanaan. Mungkin, kalau anggarannya besar menggunakan CSR, kalau pun tidak terlalu, mungkin di APBD-Perubahan," ungkapnya.

Ia mengakui, awalnya kerusakan bangunan GSG itu tidak begitu parah, hanya bocor di bagian atap, namun karena tidak segera diperbaiki, kondisi kerusakan kini bertambah parah.

"Dulu cuma bocor saja, karena dilama-lamain (perbaikannya), ya kayak gitu jadinya," ungkapnya.

Kendati demikian, Ami menegaskan, sudah ada arahan dari Plt Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto agar GSG itu dilakukan rehab dan diperbaiki.

"Tapi kan kita lihat dulu (biaya) estimasi dari konsultan berapa biayanya," terang Ami.

Ia pun mengaku, mendapatkan banyak masukan dari beberapa pihak soal bentuk/ornamen GSG yang akan di rehab.

"Karena GSG banyak juga digunakan untuk kegiatan masyarakat dan salah objek penyumbang PAD, kita juga banyak menerima masukan untuk perbaikannya, ya semuanya kita tampung," kata Ami.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima Kupastuntas.co dari berbagai pihak, tidak terperhatikannya bangunan GSG Johansyah itu disebabkan, karena sempat adanya rencana akan diperbaiki oleh pihak luar, mulai dari akan jadikan sebuah pusat perbelanjaan sampai akan diperbaiki oleh pihak Perpustakaan Nasional.

Berbagai rencana itulah yang disinyalir menyebabkan upaya perbaikan salah satu aset milik pemerintah itu menjadi tidak karuan. (Dirsah)

Editor :

Berita Lainnya

-->