• Jumat, 26 April 2024

Diguyur Hujan, Sejumlah Pekon dari 5 Kecamatan di Tanggamus Terendam Banjir Bandang

Selasa, 05 Maret 2019 - 17.42 WIB
330

Kupastuntas.co, Tanggamus – Sejumlah pekon dari lima kecamatan di Kabupaten Tanggamus terendam banjir bandang akibat hujan deras tak kunjung berhenti sejak Senin (4/3/2019) petang, dan meluapnya air sungai serta jebolnya tanggul penahan banjir.

Wilayah yang terdampak banjir bandang tersebut berada di Kecamatan Pugung, Kotaagung, Wonosobo, Bandar Negeri Semoung, dan Kecamatan Semaka.

Banjir bandanh di Kecamatan Pugung  terjadi pada Senin (4/3/2019) malam hingga Selasa (5/3/2019) dini hari, yang berdampak cukup parah dan terjadi di beberapa pekon. Menurut pendataan sementara Polsek Pugung, banjir terjadi di Pekon Sukamaju, Pekon Sukamulya (Dusun Surian), Pekon Sumanda (Dusun Gading Sompok), Pekon Tanjungagung (Dusun Sinar Komering, Dusun Campang, Dusun Kedaloman). Selain banjir, bantaran sungai yang longsor juga terjadi di Kelurahan Pasarmadang, Kecamatan Kotaagung.

"Seluruh aparat pekon dan warga Selasa dini hari siaga penuh mengantisipasi meluasnya genangan air. Genangan semakin parah, sebab irigasi dan talut di pekon kami tidak mampu menampung luapan arus air dari Sungai Kemiling yang berada di antara Pekon Sukamaju dan Pekon Sumanda," ujar Memed, Selasa (5/3/2019).

Pekon Tanjung Agung menjadi pekon terparah yang terdampak banjir di Kecamatan Pugung. Banjir yang merendam tiga dusun di sana, berasal dari luapan Way Manak yang melewati pekon setempat. Tiga dusun di Pekon Tanjung Agung yang terdampak luapan Way Manak, yaitu Dusun Sinar Komering, Dusun Campang, dan Dusun Kedaloman.

Di Dusun Sinar Komering, tinggi air sempat mencapai sekitar 3 meter, Senin malam. Akibatnya satu rumah milik Mat Nuh (60) yang berjarak sekitar 10 meter dari tepi Way Manak, terendam luapan sungai. Rumah itu dihuni Mat Nuh, istri, beserta dua anak mereka. Namun satu keluarga itu dipastikan selamat.

Jembatan gantung Sinar Komering yang selama ini menghubungkan Dusun Sinar Komering dengan Dusun Komering Tebing Suluh, juga dilaporkan putus diterjang kuatnya arus sungai.

Kapolsek Pugung Iptu. Mirga Nurjuanda membenarkan beberapa lokasi di Kecamatan Pugung sempat terendam banjir, pada Senin malam hingga Selasa dini hari. Untuk memantau kondisi, ia juga telah menugaskan personel Bhabinkamtibmas untuk mendata wilayah masing-masing sekaligus membantu warga yang menjadi korban.

"Senin malam sampai tengah malam, situasi banjirnya memang lumayan parah. Semua pihak siaga dan membantu warga. Tetapi sejak Selasa pagi sampai siang ini, kondisi sudah mulai membaik dan genangan air mulai surut. Namun kalau hari ini hujan lagi, masyarakat akan kembali siaga," ujar Mirga Nurjuanda, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto.

Banjir di Kecamatan Wonosobo terjadi di Dusin Umbul Kalong Pekon Karang Anyar akibat jebolnya tanggul penahan banjir Way Semaka yang baru seminggu selesai diperbaiki secara swadaya oleh warga setempat.

Di Kecamatan Bandar Negeri Semuong, banjir melanda tiga pekon yang menjadi langganan banjir akibat meluapnya Way Semaka dan Way Banding, yakni Pekon Banding, Pekon Rajabasa dan Pekon Gunungdoh. Sedangkan di Kecamatan Semaka banjir merendam pemukiman warga di Pekon Karangrejo, dan Pekon Garut.

Banjir yang merendam tiga pekon di Kecamatan Semaka dan satu pekon di Kecamatan Wonosobo disebabkan meluapnya sungai Way Semaka. Sedangkan banjir yang merendam tiga pekon di Kecamatan Bandar Negeri Semuong disebabkan jebolnya tanggul di sungai Way Semuong.

Kepala Pekon Banding,  Abu Sofyan mengatakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Tanggamus sejak Senin Sore sekitar Pukul 16.00 Wib hingga Senin Malam sekitar pukul 23.00 WIB mengakibatkan debit air sungai Way Semuong meningkat. Derasnya arus sungai tidak mampu dibendung tanggul sungai yang sudah tipis lantaran belum ada bronjong sehingga mengakibatkan tanggul jebol.

“Tanggulnya jebol sekitar 50 meter. Air masuk ke pemukiman warga Pekon Banding dan Rajabasa. Ada sekitar 200 rumah yang terendam dengan ketinggian berkisar 30 sampai 100 cm,” katanya.

Kepala Pekon Gunungdoh, Ruslin menuturkan, banjir yang melanda pemukiman warga setempat terjadi akibat luapan air sungai Way Semuong serta tidak adanya tanggul penahan banjir di sisi sungai.

"Way Semoung ini tidak ada tanggul penahan banjir, jadi air meluap ke pemukiman kami, ” kata dia.

Camat Semaka, Suyanto mengatakan, ketinggian banjir yang melanda tiga pekon di Kecamatan Semaka itu bervariasi. Terparah di Pekon Karangrejo, dengan ketinggian air mencapai 80 cm.

“Kami masih mendata, jadi belum tahu pasti berapa jumlah rumah dan sawah yang terdampak banjir. Tapi kalau rumah sepertinya ada ratusan,” katanya. (Sayuti)

Editor :