• Jumat, 26 September 2025

Keluhan Banjir dan Air Bersih Jadi Primadona dalam Reses Anggota DPRD Bandar Lampung

Rabu, 03 April 2019 - 18.50 WIB
162

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Banjir dan air bersih menjadi masalah yang primadona disampaikan masyarakat kepada para wakil rakyat saat melakukan reses (kegiatan luar masa sidang) di Daerah Pemiihannya (Dapil) nya masing-masing.

Diketaui sebanyak 50 Anggota DPRD Bandar Lampung melakukan reses di daerahnya masing-masing. Seperti dalam reses anggota DPRD Bandar Lampung Abdul Salim, di Kecamatan Rajabasa, Rabu (3/4).

Hartina, warga RT 04, Kelurahan Rajabasa Raya, Kecamatan Rajabasa mengeluhkan wilayahnya kerap banjir saat hujan datang.

"Kalau setiap hujan pasti banjir, banjir nya pun sampai sepinggang orang dewasa. Kalau didalam rumah saya sudah sampai sedengkul banjirnya," ujarnya.

Hal ini pun disebabkan karena aliran drainase yang sempit di wilayahnya. "Karena kondisi drainase yang sempit ditempat kami pak, sehingga menyebabkan banjir ," ungkapnya.

Hal senada disampaikan oleh warga Kelurahan Kalibalok Kencana, Kecamatan Kedamaian, saat Anggota DPRD Bandar Lampung Yuhadi melakukan Reses di kecamatan Kedamaian.

Yanti, warga Kelurahan Kalibalok, mengatakan saat musim penghujan daerahnya menjadi langganan banjir.

“Kalau sudah hujan, pasti banjir pak, jadi minta tolong sampaikan kepada Pemkot agar memperbaiki drinase di tempat kami,”ucapnya.

Begitupun yang disampaikan oleh Yuli, warga kelurahan Labuhan Dalam, saat acara Reses yang dilakukan oleh Anggota DPRD Bandar Lampung, Pebriani Piska, yang meminta agar sungai yang berada di wilayahnya agar dilakukan pemasangan Talud. Sebab jika tidak dipasang, maka jika musim hujan, aliran sungai dikhawatirkan sampai ke pemukiman warga.

“Ini saja sudah sampai sawah deket rumah banjirnya, waktu itu Pemkot akan melakukan pemasangan Talud, tetapi sampai saat ini belum ada pembangunannya,” katanya.

Sementara itu, Pebriani Pisca mengatakan, keluhan warga tentang banjir akan ia sampaikan ke Dinas PU secepatnya.

“Saya akan sampaikan hal ini secepatnya kepada Dinas PU,” ungkapnya.

Selain banjir, masalah kurang tersedianya air bersih pun banyak menjadi keluhan saat reses anggota dewan. Seperti di kecamatan Tanjung karang Timur (TKT), saat acara reses yang dilakukan oleh Anggota DPRD Bandar Lampung Hendra Mukri di Kecamatan TKT, Selasa (2/4).

Aisah, warga kelurahan Kebon Sawoh, kecamatan TKT mengatakan, ia bersama warga mengeluhkan tidak tersedianya air bersih di lingkungannya.

"Kadang kalau air di sumur keruh pak, kami minta agar disediakan sumur bor, sehingga adanya air bersih dilingkungan kami," ujarnya.

Oleh karena itu ia meminta kepada Hendra Mukri agar menyarankan Pemkot membangun sumur bor di lingkungan nya. Sementara itu, Anggota DPRD Bandar Lampung Hendra Mukri berjanji untuk memfasilitasi pembangunan sumur bor di lingkungan tersebut.

Begitupun disampaikan warga saat Reses anggota DPRD Bandar Lampung, Dedi Yuginta. Warga kelurahan Kebon jeruk, kecamatan TKT, yang mengeluhkan minta dibuatkan pembangunan sumur bor.

“Karena rumah warga saat musim hujan, airnya keruh, dan kalau pun ada sumur bor, itu pun jauh dari lokasi rumah warga,” kata Pujo, warga setempat. (Wanda)

Editor :