• Kamis, 02 Mei 2024

Asik Main Handphone, Perawat Puskemas Panjang Diduga Menelantarkan Korban Kecelakaan Hingga Meninggal

Kamis, 04 April 2019 - 18.50 WIB
1.1k

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pelayanan kesehatan di Provinsi Lampung kembali disorot. Kali ini terjadi pada Puskesmas Rawat Inap Panjang, Bandar Lampung yang diduga menelantarkan pasien hingga meninggal dunia.

Diketahui, Puskesmas Panjang, diduga telah menelantarkan seorang pasien kecelakaan sepeda motor yang terjadi pada Rabu (3/4) lalu, yang akhirnya berakibat meninggal dunia di Puskesmas tersebut.

Korban meninggal bernama M. Rizki Syahputra (14), warga Jalan Teluk Ambon, Gang Gelatik nomor 8, RT 09, Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang.

Lisnawati, ibu dari almarhum M. Rizki menjelaskan, bahwa anaknya telah mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari pihak Puskesmas Panjang. Saat berada di Puskesmas M. Rizki tidak dilayani sebagaimana pasien gawat darurat, yang seharusnya segera mendapatkan penanganan cepat.

“Awalnya saya dengar kabar kalau anak saya kecelakaan dan dibawa ke puskesmas, dari situ langsung saya dengan kakak-kakaknya ke puskes. Sampai disana sekitar jam 5 sore, ya enggak ada penanganan dari perawatnya. Apa dirujuk atau apa, karena anak saya sudah dari jam setengah 4 sore di puskes tersebut,” ujar Lisnawati saat ditemui di kediamannya, Kamis (4/4).

Ia pun menyayangkan lambatnya pola penanganan yang diberikan pihak puskesmas Panjang, terutama kepada pasien terbilang darurat seperti itu yang butuh penanganan cepat.

“Alasan dari pihak puskes kenapa belum dirujuk ke Rumah Sakit, karena harus ada keluarga pasiennya langsung. Tapi mestinya dikasih obat atau semacamnya dulu lah, itu enggak. Cuma dikasih infus sama diolesin betadin, kondisinya sudah parah sampai keluar darah dari mulut,” sambut Imelda kakak perempuan korban menjelaskan.

Selang beberapa menit dari kedatangan keluarga korban ke Puskesmas Panjang, M. Rizki menghembuskan nafas terakhirnya. “Ya enggak lama begitu saya, ibu dan bapak sampai di puskes, sekitar 5 menit Rizki udah meninggal dunia,” lanjut Imelda.

Tidak hanya itu, yang lebih parahnya lagi, menurutnya para perawat pada puskesmas Panjang terbilang acuh tidak menghiraukan kondisi pasien yang terbilang cukup parah, karena perawat sibuk main Handphone.

“Kata tetangga yang kebetulan mengurus bapaknya di puskes sebelum kami sampai ke sana, perawat malah sibuk maen Handphone bukan ngobatin Rizki,” kata Imelda.

Pihak keluarga M. Rizki Syahputra berharap agar kelalaian dan telatnya penanganan terhadap pasien pada Puskesmas Panjang, tidak menimpa kepada pasien lainnya.

“Bukan cuma kami, ternyata banyak juga terutama warga Kecamatan Panjang, mengeluhkan kurangnya pelayanan kesehatan di puskesmas Panjang. Waktu itu aja selain anak saya, ada warga yang bapaknya butuh penanganan sampai muntah-muntah tapi cuma dikasih promagh,” kata Lisnawati.

Sementara itu, saat dikonfirmasi ke Puskesmas Panjang, pihak Puskesmas tidak dapat menanggapi mengenai kejadian dan keluhan yang terjadi pada puskesmas tersebut.

Saat Kupastuntas.co mengunjungi Puskesmas Panjang pukul 15.20. Tampak hanya ada perawat yang berjaga dibagian informasi.

“Kepala Puskesnya sudah pulang dari jam 2 siang tadi, selain kepala enggak ada yang bisa diwawancarai,” ketus salah seorang perawat.

Untuk diketahui bahwa, M. Rizki Syahputra mengalami kecelakaan tunggal pada Rabu (3/4) sore. Anak ke 3 dari 5 bersaudara itu saat terjadi kecelakaan membawa kendaraan roda dua jenis Supra X warna hitam, dengan nomor plat BE 7902 AQ.

Kronologisnya berdasarkan keterangan keluarga almarhum, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, dimana sepeda motor yang dikendarai olehnya terserempet mobil Fuso dari belakang sehingga mengakibatkan almarhum terjatuh, dan mengalami luka yang cukup parah.

Dinkes Siap Tindaklanjuti

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandar Lampung, Edwin Rusli siap menindaklanjuti dugaan penelantaran pasien berobat tersebut. Namun dirinya akan mengecek terlebih dahulu informasi tersebut.

“Saya sampai saat ini belum mengetahui kronologis yang sebenarnya, makanya saya akan kroscek dulu mengunjungi Puskesmas, dan pihak korban,” kata Edwin saat dihubungi melalui telepon.

Ia pun akan memberikan sanksi tegas, jika memang perawat tersebut melayani pasien yang tidak sebagaimana mestinya.

“Harusnya ada tindakan darurat dulu, sebelum nantinya akan dibawah ke Rumah Sakit yang lain. Tetapi jika memang terbukti bersalah, ya pasti ada sanksi tegas, dan akan kami laporkan kepada Pak Walikota,” ucapnya. (Wanda)

Editor :