• Jumat, 29 Maret 2024

Kasus Bullying Audrey, Gubernur Tekankan Kepala Sekolah Agar Tak Terjadi di Lampung

Kamis, 11 April 2019 - 17.04 WIB
137

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kasus pengeroyokan yang dialami siswi SMP di Pontianak Provinsi Kalimantan Barat, Audrey pada Jumat (29/3) lalu yang diduga pelakunya adalah 12 siswi SMA, secara cepat mendapat perhatian serius dari Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo.

Sebagai antisipasi agar kasus serupa tak terjadi di Provinsi Lampung, Ridho me-warning seluruh perwakilan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) 15 kabupaten/kota dan provinsi serta unsur Dinas Pendidikan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang dikumpulkan di ruang rapat utama kantor Gubernur Lampung, Kamis (11/4).

Ridho menganggap bahwa kejadian seperti ini merupakan fenomena gunung es, di mana hanya sebagian kasus saja yang tampak padahal begitu banyak yang tidak diketahui.

"Sering kali karena kesibukan masing-masing sehingga kita anggap kasus ini adalah hal yang biasa sepanjang tidak jadi masalah besar. Padahal ini adalah masalah yang kemudian meledak, ini benar-benar terjadi pada hari ini. Situasi ini banyak muncul di perkotaan dan kebanyakan kasus seperti ini terjadi pada perempuan," ujar Ridho.

Dia berharap kasus bullying dan kekerasan pada siswa tidak terjadi di Provinsi Lampung dan tidak terjadi di bawah kendali kepemimpinannya. "Kasus seperti ini tidak boleh terjadi di Lampung, dan tidak boleh terjadi di bawah kendali saya," tegasnya.

Dari itu ia menekankan kepada seluruh kepala sekolah dari tingkat SD hingga SMA agar juga bisa memberikan penekanan kepada wali kelas dan menyampaikannya kepada wali murid, sebab orang tua dianggap lebih tahu situasi anaknya.

"Mekanisme penanganan antisipasi ini harus disusun oleh MKKS, rencana tindak lanjutnya seperti apa. Kalau siswa harus lapor kemana, wali murid lapor ke mana dan solusinya bagaimana. Ini menjadi gerakan bersama sebagai upaya bagian kebersihan dari jajaran Dinas Pendidikan di seluruh sekolah," ungkapnya.

Namun jika kemudian sekolah tidak peduli dengan instruksinya tersebut, pihaknya akan mengambil tindakan tegas kepada pihak sekolah yang bersangkutan.

"Kami siap mengambil tindakan tegas apabila ini sampai dilalaikan oleh pihak sekolah. Karena ini merupakan kekhawatiran kita semua menyangkut masa depan generasi Lampung," tukasnya. (Erik)

Editor :

Berita Lainnya

-->