Tanaman Padi Rusak, 4 Kelompok Tani Ajukan Klaim AUTP

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Empat kelompok tani dari tiga Pekon di Kecamatan Lumbok Seminung, Lampung Barat (Lambar) mengajukan klaim dana Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) tahun 2019.
Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikuktura (TPH) Lambar, Yedi Ruhyadi, mengatakan, total kerusakan tanaman padi yang diajukan klaim asuransi itu mencapai 15,25 Hektar.
Luas lahan itu adalah milik sejumlah petani yang tergabung di 4 kelompok. Tanaman itu mengalami kerusakan mencapain75-80% akibat serangan penyakit mulai dari umur 60 hari setelah tanam.
“15 Hektar tanaman padi yang rusak itu adalah milik petani yang tergabung di kelompok Bina Mandiri dan kelompok Setiwang Pekon Lumbok masing-masing seluas 5 Hektar,”ujarnya, Rabu (24/4/2019).
Kemudian kelompok Aga Jaya Pekon Kagungan seluas 5,25 Ha. Sementara kelompok Sinar Tani Pekon Sukabanjar sampai saat ini masih dalam pendataan. Ke-15,25 Ha tanaman padi itu masuk program AUTP pada Februari lalu.
Menurutnya, tanaman padi petani itu mengalami kerusakan akibat serangan penyakit blash dan bercak coklat.
"Untuk kerusakan tanaman milik kelompok Sinar Tani di Pekon Sukabanjar, itu belum diketahui luasan kerusakanya karena masih dilakukan pengecekan," kata Yedi.
Akibat serangan penyakit itu, kata dia, kini petani punya lahan mengalami penurunan produksi. Para petani tidak mengetahui secara jelas tentang kapan tanamannya itu mengalami serangan penyakit. Karena kondisi tanaman tampak seperti biasa. Namun lama kelamaan tiba-tiba tanaman terlihat menguning dan saat ini buahnya banyak hampa.(Iwan)
Berita Lainnya
-
Fraksi Amanat Demokrat Soroti Strategi dan Implementasi RPJMD Lampung Barat 2025–2029
Selasa, 17 Juni 2025 -
Ceandre Rasendrya Wakili Lampung Barat Seleksi Paskibraka Tingkat Nasional 2025
Selasa, 17 Juni 2025 -
Nuryulia Maharani Harumkan Nama Lampung Barat Usai Terpilih Jadi Duta GenRe Itera 2025
Selasa, 17 Juni 2025 -
Nopiyadi Dorong Kejari Lampung Barat Bongkar Mafia Tanah Terbitkan 121 SHM di TNBBS
Selasa, 17 Juni 2025