• Jumat, 26 April 2024

Lampung Selatan Sering Dilanda Banjir, Ini Langkah yang akan Diambil Pemkab Lamsel

Selasa, 30 April 2019 - 10.33 WIB
70

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Tradisi banjir pada saat intesitas hujan tinggi, selalu menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat di sejumlah daerah di Kabupaten Lampung.

Sebut saja seperti di Kecamatan Candipuro, Sidomulyo, Katibung, Kalianda, Palas, Sragi dan Bakuheni. Masyarakat acap kali harus berjuang nyawa untuk sekedar menyelamatkan harta benda mereka, akibat banjir tersebut.

Kupastuntas.co sempat mewawancarai Plt Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto soal penanganan banjir di kabupaten berjuluk Gerbang Sumatera tersebut.

Nanang menyatakan, terdapat sejumlah permasalahan vital yang menyebabkan banjir masih terjadi di Kabupaten Lampung Selatan.

Pertama kata Nanang, terjadinya pendangkalan sungai-sungai yang melintas beberapa daerah. Hal itu-lah yang menyebabkan aliran air menjadi tersumbat, akibatnya air meluap sampai ke jalan dan menembus pemukiman warga.

Kedua, minimnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke aliran sungai/air. Karena dampaknya, itu menyebabkan aliran air menjadi tersumbat pada saat hujan turun dengan intensitas tinggi.

Ketiga, masih tingginya aksi penebangan pohon di kawasan dataran tinggi, sehingga di daerah-daerah setempat tidak memiliki penyerapan air.

Keempat, minimnya fasilitas gorong-gorong/drainase saluran pembuangan air yang menyebabkan air mengenang di jalan-jalan/pemukiman warga.

Ketika ditanya, apa langkah yang akan diambil oleh pemerintah untuk mengatasi masalah banjir yang menjadi tradisi dan selalu membuat ketakutan bagi masyarakat.

Pertama Nanang menyatakan, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan akan melakukan pembenahan terhadap tata ruang. Hal itu lakukan mengacu pada kondisi pemukiman warga di "Gang Senggol" Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni.

"Kemarin saya ke sana, saya lihat pembangunan rumah di sana ternyata tidak terkonsep. Jalannya kecil dan tidak ada drainase. Apalagi di daerah itu menjadi daerah pemukiman yang padat. Makanya kita akan melakukan penataan ruang," kata Nanang.

Kedua, untuk masyarakat yang tinggal di bawah lereng/perbukitan, Ia mengajak masyarakat untuk melakukan penghijauan dengan melakukan penanaman pohon kembali, agar pada saat hujan turun, air tidak langsung tumpah ke pemukiman atau lahan pertanian milik warga.

"Sebenarnya kita agak kesulitan, karena terkadang lahan-lahan itu adalah milik warga. Tapi, kita akan mengimbau mereka, agar melakukan penghijauan sehingga ada penyerapan air untuk menangkal longsor dan banjir," ujarnya.

Ketiga, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan akan melakukan normalisasi/pengerukan terhadap sungai-sungai yang telah mengalami pendangkalan. Dengan begitu diharapkan, jalannya air dapat lebih lancar.

"Ini masih lakukan pembahasan. Semoga ini dapat menjadi solusi terhadap persoalan banjir," ungkapnya.

Keempat, dan ini menjadi permasalahan yang fatal bagi Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan yakni, masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai. Oleh karenanya, dirinya telah memerintahkan sejumlah camat agar memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai atau kali atau semacamnya.

"Itu sudah kita sampaikan kemarin. Kalau bisa dibuatkan tempat pembuangan sampah agar masyarakat tidak lagi terbiasa membuang sampah di kali dan sungai," tandasnya. (Dirsah)

Editor :