Disbunnak Lambar Tekankan Pentingnya Penghentian Penggunaan Herbisida
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Untuk mewujudkan kehidupan petani sejahtera dan lingkungan tetap terjaga, Dinas Perkebunan dan peternakan kabupaten Lampung Barat tak henti hentinya memberikan pembinaan dan sosialisasi terhadap petani tentang pola pengolahan lahan dan tanaman.
Sosialisasi dilakukan pihak Disbunak secara kontinyu terhadap petani melalui media sosial maupun secara langsung, salah satunya membudayakan tanaman tumpang sari dilahan kopi dan penghentian penggunaan herbisida.
Kepala Dinas perkebunan dan peternakan Lampung Barat Agustanto Basmar diruang kerjanya Jumat (03/05) mengatakan, menanggapi banyak keluhan petani kopi tentang matinya tanaman tumpang sari petani jenis Lada dan Cabe pihaknya menganjurkan kepada petani dalam pengendalian Gulma (rumput pengganggu) untuk tidak menggunakan herbisida.
Menurut Basmar pengendalian Gulma dengan menggunakan herbisida kurang efektif karena berakibat sangat fatal terhadap tanaman dan lahan. "Matinya tanaman tumpang sari jenis lada dan Cabai dilahan kopi penduduk merupakan dampak dari penggunaan herbisida, lada dan cabe merupakan tanaman yang berakar dangkal dan jika terkontaminasi oleh herbisida dapat dipastikan akan mati, jangankan jenis tanaman yang berakar dangkal tanaman yang memiliki akar yang kokoh seperti kopi dan jenis kayu sebagai pelindung kopi jika terkena herbisida akan nampak perubahan seperti menguning dan semakin lama akan mati," ungkap Basmar.
Ditegaskan Basmar, pada ahirnya kembali kepada petani, apakah perlakuan dalam mengatasi Gulma akan tetap menggunakan herbisida atau tidak. "Komitmen Pemerintah Daerah untuk mewujudkan petani yang sejahtera dan lingkungan tetap terjaga kami akan terus membina dan mensosialisasilan gerakan penghentian penggunaan herbisida," tegas Basmar.
Lebih lanjut dijelaskan Basmar, selama ini keluhan petani kopi selain mati nya tanaman tumpang sari juga tingginya kebutuhan pupuk, bahkan ketiadaan atau kelangkaan pupuk pada waktu akan memupuk tanaman, padahal untuk mengurangi tingginya kebutuhan pupuk adalah menjaga kestabilan unsur hara pada tanah.
"Dengan tetap menggunakan herbisida dapat dipastikan unsur hara pada lahan akan cepat habis bahkan cacing yang sangat bermanfaat pada kesuburan tanah akan mati, secara ekonomis petani akan banyak diuntungkan jika meninggalkan kebiasaan menggunakan herbisida untuk mengatasi rumput pengganggu, Pemerintah Daerah kabupaten Lampung Barat melalui Dinas perkebunan dan Peternakan akan memberikan reward kepada kelompok tani yang berhasil tanpa menggunakan herbisida," tutup Basmar. (Satoris)
Berita Lainnya
-
Jadi Penyelenggara Pesta Budaya Sekura, Desa Kerang Lambar Bakal Tampilkan Hiburan Menarik Guna Tarik Pengunjung
Rabu, 27 Maret 2024 -
Maksimalkan Perbaikan, Ruas Jalan Nasional di Balik Bukit Lambar Ditutup Sementara
Rabu, 27 Maret 2024 -
Januari-Maret 2024, 144 Kasus DBD Terjadi di Lambar
Selasa, 26 Maret 2024 -
Pemkab Lambar Atensi Sejumlah Permasalahan Jelang Lebaran, Dari Kemacetan Hingga Konflik Harimau
Selasa, 26 Maret 2024
Berita Lainnya
-
Rabu, 27 Maret 2024
Jadi Penyelenggara Pesta Budaya Sekura, Desa Kerang Lambar Bakal Tampilkan Hiburan Menarik Guna Tarik Pengunjung
-
Rabu, 27 Maret 2024
Maksimalkan Perbaikan, Ruas Jalan Nasional di Balik Bukit Lambar Ditutup Sementara
-
Selasa, 26 Maret 2024
Januari-Maret 2024, 144 Kasus DBD Terjadi di Lambar
-
Selasa, 26 Maret 2024
Pemkab Lambar Atensi Sejumlah Permasalahan Jelang Lebaran, Dari Kemacetan Hingga Konflik Harimau