• Jumat, 19 April 2024

Keren, Mahasiswa Prodi Bahasa Prancis Unila Tampilkan Pertunjukkan Seni Ketika UAS

Kamis, 16 Mei 2019 - 17.21 WIB
513

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Prancis angkatan 2018 Universitas Lampung sukses menjawab soal Ujian Akhir Semester (UAS) dengan mempertunjukkan kesenian berupa seni musik, seni tari, dan Teater, di aula gedung K kampus setempat, Kamis (16/05/2019).

Ketua Pelaksana UAS Taufik Alfarizi mengatakan, kegiatan ini (pertunjukan seni tari) merupakan salah satu mata kuliah Seni Pertunjukan Indonesia yang berisikan 3 SKS (Sitem Kredit Semester). Taufik juga mengatakan, dalam prosesnya perkuliahan ini menghabiskan waktu selama 3 bulan, dengan dibagi beberapa kelompok yakni 3 kelompok musik, 2 kelompok tari dan 1 kelompok teater.

"Pertunjukan UAS ini merupakan hasil belajar kami dalam proses perkuliahan yang berlangsung satu minggu sekali, di setiap pertemuan kita mempresentasikan apa yang kita garap dari pelatih masing-masing. Jadi penilaiannya disaat UTS dinilai oleh dua dosen seni yakni ibu Indra Bulan dan Riyan Hidayatullah, dari situ dilihat hasil setiap proses tahapan latihannya," ujar salah satu mahasiswa.

Ditambahkan, salah satu mahasiswa yang tergabung dalam kelompok musik, Ansambel Armi Asih mengatakan, dalam proses pelatihan memakan waktu kurang lebih 2 bulan, dimulai dari pembuatan lagu dan aransemen lagu.

"Kalau untuk kendala sih cuma saat diberi tantangan oleh pelatih untuk bermain cetik (alat musik Lampung). Di musik ini benar-benar baru, tapi karena emang mau mengenal dan bisa. Jadi alhamdulillah bisa lancar hari ini," kata dia.

Hal serupa juga disampaikan salah satu mahasiswa bahasa Prancis yang sukses menampilkan satu tarian khas Lampung yakni tari Bedana. Kadek Ayu Novianti mengatakan, dalam proses latihan salah satu kendalanya adalah dalam hafalan gerak dan pola lantainya, karena dirinya tidak memiliki bakat menari mengaku kesulitan dalam menimbulkan rasa ditariannya.

"Proses latihan kurang lebih 2 bulan sampai siap tampil. Kendalanya mungkin hafalan gerak pola lantai, ini kan tarian gembira, tetapi harus pakai power, dan mungkin karena capek, sulit untuk menghayati rasa dari gerakan," ujarnya. (Sule)

Editor :