• Sabtu, 20 April 2024

MUI Tanggamus Ajak Masyarakat Tolak People Power

Minggu, 19 Mei 2019 - 18.50 WIB
37

Kupastuntas.co, Tanggamus - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tanggamus, mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan menolak ajakan people power pada 22 Mei 2019, yang menolak hasil Pemilu tahun 2019. Karena kata dia pemilu tersebut sudah berjalan sesuai mekanisme, transparan, jurdil dan berlangsung aman, damai serta lancar.

Ketua MUI Kabupaten Tanggamus, KH Makmun Sirodz mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada KPU dan Bawaslu Kabupaten yang telah menyelenggarakan Pemilu 2019 dengan jujur, adil dan transparan serta demokratis.

Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada TNI,  Polri, dan semua yang terlibat dalam kegiatan Pemilu serentak dalam hal ini KPU, Bawaslu, PPK, PPS dan KPPS, sehingga Pemilu 2019 di Tanggamus berjalan aman, damai, lancar dan kondusif

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Tanggamus, yang telah menjaga pelaksanaaan Pemilu 2019 yang aman dan sejuk,” kata Makmun Sirodz, dalam keteranganya, Sabtu (18/5/2019).

Makmun Sirodz mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tenang dan tidak mudah terprovokasi dan tetap mempercayakan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia untuk perhitungan suara dan rekapitulasi perolehan suara tingkat Nasional untuk pemilu 2019 di tingkat KPU Pusat.

“Mari kita wujudkan pemilu 2019 yang aman damai dan sejuk menuggu hasil KPU dan tidak ikut-ikutan dalam aksi People Power sebab melanggar Konstiusi,” katanya.

Makmun Sirodz menilai,  people power atau pengerahan massa dengan niat menggulingkan pemerintahan yang sah merupakan bagian dari makar. Hal ini tentu tidak dibenarkan dalam hukum.

“Aksi people power merupakan tindakan kurang tepat, dan membuat resah warga. Mari kita serahkan semua hasil tahapan pemilu kepada yang berwenang yakni KPU," kata dia.

Untuk itu Makmun Sirodz mengajak, seluruh masyarakat Kabupaten Tanggamus untuk tidak ikut gerakan People Power dan menjaga ketertiban serta keamanan di wilayah masing-masing.

"Kalau kita terpengaruh, yang rugi kita sendiri,” ujarnya.

Ia meminta, masyarakat untuk menghindari konflik antar sesama anak bangsa, saling menjaga ketertiban dan kenyamanan, dan jangan terprovokasi dengan ajakan people power.

"Jangan ikut-ikutan aksi People Power. Mari kita syukuri hidup kita yang sudah aman dan tertib di negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya. (Sayuti)

Editor :