• Jumat, 26 April 2024

Di Tangan Junaidi, Sampah Sandal Disulap Menjadi Mainan yang Mendatangkan Rezeki

Senin, 10 Juni 2019 - 21.48 WIB
546

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Langkah kaki pria paruh baya itu tanpa lelah menelusuri sepanjang pantai Kerang Mas, kedua tangannya memegang ujung karung berwarna putih, yang tertumpu pada pundak sebelah kanan, pria berambut ikal itu seperti membawa sesuatu yang berharga didalam karung itu, entah apa isinya. Senin (10/6/2019).

Langkahnya terhenti didekat sebuah perahu yang tersandar di pinggir pantai, tangan kanan yang legam kehitaman itu memungut sebuah sandal jepit yang sudah menjadi sampah, yang telah dibuang pemiliknya bukan pada tempatnya, lalu dengan raut wajah riang sandal usang itu dimasukkan kedalam karung yang dari tadi dibawanya.

Pria yang di ketahui bernama Junaidi berusia 44 tahun itu bukan seorang pemulung seperti pada umumnya, dirinya sengaja mengumpulkan sandal-sandal bekas yang dibuang pemiliknya untuk dijadikan sebagai sumber rejeki tambahan. Di tangan Junaidi, sandal bekas yang di mata orang lain hanya sebagai sampah, jusru mampu disulapnya menjadi mainan yang digandrungi anak-anak.

Di bawah pohon waru yang tidak jauh dari pantai, pria bercelana jeans setinggi lutut itu bersandar menghindari panas terik matahari, karung bawaannya di sandarkan dipinggangnya, tatapan matanya menuju ke arah pantai yang dipenuhi ratusan pengunjung, tangan kirinya meraih ujung baju, diusapkan tepat dimukanya untuk membersihkan keringat akibat terpaan panas, lalu tangan kanan merogoh saku celana untuk mengambil sebungkus rokok, untuk melepas penat.

Ketika wartawan Kupastuntas.co mendapati dan mengatakan ikut memantau aktifitas yang dari tadi dilakukan. Pria anak satu tersebut menyambut baik meski sedikit tersipu malu. Lalu setelah beberapa menit menjalin sebuah obrolan. Junaidi pria lulusan SMP tersebut membuka karung bawaannya yang isinya semua sampah sandal jepit.

"Ini saya kumpulkan dari tempat sampah, dan sebagian saya pungut dari sepanjang bibir pantai, alhamdulilah hari ini dapat 70 sandal bekas yang sudah dibuang oleh pemiliknya, daripada jadi sampah mending saya kumpulkan untuk bahan mainan," Terang Junaidi.

Setelah obrolan ringan selesai dan menghabiskan dua batang rokok, Junaidi beranjak menuju sebuah gubuk kecil yang terbuat dari papan, yang berdiri berjajar dengan puluhan warung makan pinggir pantai.

Sampah jenis sandal tadi di masukkan kedalam gubuk miliknya disimpan untuk stok bahan mainan, lalu Junaidi mengambil seember sampah sandal yang sudah di bersihkan, dan perlengkapan untuk membuat mainannya yaitu, beberapa Cutter, pelengket (lem) dan pisau kecil. "Dengan alat ini mas saya memanfaatkan sampah sandal untuk dijadikan mainan seperti mobil-mobilan dan perahu," Ujar Junaidi.

Dirinya terinspirasi membuat mainan dari hasil sandal bekas, setelah melihat banyaknya sampah jenis sandal yang dibuang sembarangan, dia mengaku awalnya hanya sekedar iseng untuk membuatkan mainan anaknya, namun justru mainan dari sampah itu banyak diminati anak anak.

Lahan pasarnya yang paling menguntungkan yaitu di pinggir pantai Kerangmas, apalagi momen hari raya idul Fitri, pria yang tinggal di Desa Muaragadingmas itu, bisa menjual setidaknya 10 buah mainan, dalam sehari dengan harga rata rata 15 ribu, "ya lumayan sehari bisa mengantongi 150 ribu, bisa untuk keperluan rumah," Kata Junaidi.

Namun jika hari biasa, pantai Kerangmas sepi pengunjung, Junaidi lebih memilih bekerja serabutan (buruh), dengan hasil 40 ribu sampai 60 ribu per hari, "kalau tidak ada kerjaan, atau gak ada orang yang nyuruh ya nganggur mas," Ujar Junaidi. (Agus)

Editor :