• Jumat, 19 April 2024

Padi Terserang Hama Wereng, Petani di Kecamatan Adiluwih Terancam Gagal Panen

Selasa, 18 Juni 2019 - 13.17 WIB
305

Kupastuntas.co, Pringsewu - Sebagian besar petani padi di Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu terancam gagal panen. Pasalnya padi mereka yang baru berusia antara 15-40 hari diserang wabah hama wereng.

Kepala Pekon Sukoharum Ridwan mengatakan, hampir 75 persen sawah petani di desanya terserang wabah hama wereng.

"Hampir merata, usia padi antara 15-20 hari. Ada sebagian petani yang sudah tidak mau mengurus padinya lagi, lebih memilih menjadikan tanaman padinya untuk pakan sapi," kata Ridwan, Selasa (18/06/2019).

Dia mengatakan, sejauh ini dinas terkait belum pernah konfirmasi dengan dirinya terkait hama wereng yang mewabah di Adiluwih khususnya di Pekon Sukoharum.

"Setahu saya dinas terkait belum turun, apakah mereka (dinas terkait) langsung dengan kelompok tani gak tahu juga," ungkapnya.

Sementara Miswan (50) seorang penggarap sawah warga Pekon Adiluwih mengaku sekitar 1/4 hektar sawah yang digarapnya terkena wabah hama wereng.

"Usianya 40 hari, kondisi batang dan daun padi merah merah, ada yang rubuh ketanah karena busuk," paparnya.

Menurut Miswan, meskipun tanaman padinya sudah disemprot sebanyak 3 kali, tapi tetap saja tidak membuahkan hasil. Atas kejadian ini, dia mengaku pasrah dan hanya berharap sebagian tanaman padinya kelak bisa di panen.

"Bingung mas, apalagi saya hanya menggarap sawah milik orang lain, mudah mudahan ada solusi dari pemerintah," harapnya.

Berdasarkan nformasi yang dihimpun, petani di Pekon Srikaton juga mengalami hal sama. Bahkan ada sebagian petani yang pasrah membiarkan tanaman padinya dengan kondisi terserang wabah hama wereng.

Dengan kejadian ini, petani jagung di Kecamatan Adiluwih merasa khawatir karena tidak tertutup kemungkinan tanaman jagung mereka akan ikut terserang wabah hama wereng.

Di konfirmasi terpisah, Sekretaris Dinas Pertanian Pringsewu Maryanto membenarkan saat ini memang terjadi serangan hama wereng, terutama di Kecamatan Sukoharjo dan Adiluwih. Menurut dia kejadian seperti ini memang sering terjadi karena saat pergantian musim tanam rendeng ke musim gadu serta penyalahgunaan pemakaian pestisida, serta masih terdapat bibit penyakit yang belum sepenuhnya dikendalikan pada pertanaman sebelumnya.

"Dinas pertanian bersama dengan lab Proteksi Tanaman Pangan Dinas TPH Propinsi Lampung sedang melakukan pengendalian. Adapun berapa luasan terkena dampak serangan wereng ini masih menunggu hasil perhitungan dari pihak lab tersebut," ujarnya.

Atas kejadian ini, imbuh Maryanto, Dinas Pertanian menghimbau agar para petani yang tanaman padinya belum dan sudah terkena serangan hama agar berkoordinasi dengan petugas dilapangan (penyuluh, POPT) dalam melakukan pengendalian. (Manalu)

Editor :