Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) tahun akademik 2019/2020 yang dimulai pada Senin (17/06/2019) kemarin, ternyata SMAN 2 dan SMAN 9 Bandar Lampung menjadi sekolah yang paling banyak diminati pendaftar.

Hal itu bisa terlihat dengan banyaknya siswa lulusan SMP yang sudah memadati kedua sekolah itu sejak pukul 07.00 WIB. Padahal, pendaftaran baru dibuka pukul 08.00 WIB.

Kepala SMAN 2 Bandar Lampung Jumani Darjo mengatakan, pada pendaftaran hari pertama sudah ada ratusan siswa yang sudah mendaftar.

"Iya jadi sebelum dibuka kami memang akan melakukan briefing, namun calon pendaftar sudah begitu ramai. Di hari pertama ini saja sudah ratusan orang pendaftar. Sementara kuota yang disediakan sekolah sebanyak 384 kursi yakni 96 kursi IPS dan 288 IPA,” jelasnya.

Jumani menerangkan, untuk PPDB tahun ini seleksinya menggunakan 3 jalur yakni jalur zonasi 90%, jalur prestasi 5% dan jalur pindah orang tua 5%. Jalur zonasi dilakukan seleksi dengan melihat jarak yang terdekat dari sekolah. Sehingga, untuk nilai ujian nasional (UN) tidak terlalu berpengaruh.

"Jadi kalau jalur zonasi ini kita lihat dari daerah terdekat, dan kalau ada jaraknya yang sama kita lihat siapa yang terlebih dahulu melakukan pendaftran, nah itu yang kita pilih," ujarnya.

Pernyataan sama disampaikan Kepala Bidang Pembina SMA Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Lampung Diona Katharina, ketika ditemui saat memantau di SMAN 9 Bandar Lampung.

Ia mengatakan, dari hasil pantauan ada ua sekolah yakni SMAN 2 dan SMAN  9 Bandar Lampung terlihat sudah ramai oleh calon peserta didik dan orang tuanya.

"Iya kalau kita lihat antusias masyarakat sangat luar biasa, di hari pertama saja sudah ribuan dan kemungkinan di hari kedua akan lebih banyak lagi," kata dia.

Ia berpesan kepada orang tua calon peserta didik apabila ingin anaknya diterima di sekolah negeri untuk mendaftarkan anaknya di sekolah terdekat, dan memapping jarak sekolah dengan rumahnya.

"Saya  mengimbau kepada orang tua cari sekolah yang dekat dengan sekolah, sehingga kemungkina besar bisa diterima. Hal ini dikarenakan sistem seleksinya sudah zonasi dan dilakukan pemerataan, jadi tidak ada lagi sekolah unggulan. Jadi semuanya dilakukan pemerataan pendidikan melalui sistem zonasi," imbuhnya. (Sulaiman)