• Selasa, 23 April 2024

Pemkab Way Kanan Peringati Hari Lingkungan Hidup

Senin, 24 Juni 2019 - 14.57 WIB
54

Kupastuntas.co, Way Kanan - Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan menggelar upacara bendera guna memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia di lapangan Pemkab setempat, Senin (24/06/2019).

Acara tersebut dihadiri pula oleh Wakil Bupati Edward Antony, forkopimda, sekda, staf ahli bupati, asisten sekda, kepala dan unsur inspektorat, DPRD, SKPD, Sekretariat Daerah Kabupaten, Dirut RSUD Zainal Abidin Pagar Alam dan pengurus korpri.

Bupati Raden Adipati Surya selaku inspektur upacara membacakan sambutan tertulis Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, mengatakan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2019 mengangkat tema kendalikan polusi udara serta secara nasional menggunakan tema dalam relevansi tersebut yaitu 'Biru Langitku Hijau Bumiku' ditandai dengan peringatan dari WHO tentang salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan manusia yaitu polusi udara.

Dimana WHO juga menyatakan setiap tahun terdapat 7 juta orang meninggal karena polusi udara dan tercatat 9 dari 10 orang di seluruh dunia terpapar pencemaran udara yang berasal dari kendaraan bermotor, industri, pertanian dan pembakaran sampah. Maksud dari tema 'Biru Langitku dan Hijau Bumiku' menggambarkan upaya untuk mengendalikan polusi udara yang sangat berkaitan dengan upaya untuk menata bumi menjadi lebih hijau.

"Dengan memperbanyak taman kota, membangun trotoar untuk pejalan kaki, membangun jalur bersepeda merupakan upaya-upaya untuk mengurangi polusi udara dari kendaraan bermotor", terangnya.

Adipati, melanjutkan selain itu, pemerintah juga melakukan pengendalian polusi udara dengan penerapan penggunaan bahan bakar bersih dengan bahan bakar setara standar euro 4, penggunaan bahan bakar yang lebih bersih ini berpotensi menurunkan tingkat emisi CO sebesar 55% atau 280.721,8 ton pertahun.

Pengurangan emisi sulfur dioksida dan sekaligus memberikan keuntungan ekonomi sebesar Rp1970 triliun dari pengurangan biaya kesehatan, pengurangan biaya produksi kendaraan bermotor dengan standar antara kendaraan untuk pemakaian dalam negeri dan untuk ekspor. Serta pengurangan biaya subsidi bahan bakar selama 25 tahun penerapannya.

"Kebijakan penggunaan bahan bakar biodiesel 20% atau dikenal sebagai B20 untuk kendaraan yang kemudian diperluas untuk kendaraan non public service obligation (PSO) selain memberikan kontribusi dalam mengurangi emisi karbondioksida (CO2) hingga 6 sampai 9 juta ton per tahun dibanding dengan penggunaan solar murni (B0) juga dapat memperbaiki kualitas proses pembakaran kendaraan bermotor", terangnya.

Adipati, menambahkan selanjutnya memahami polusi udara akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kerugian sangat besar pada tahun 2015, telah berhasil diatasi dengan segala kebijakan dan implementasi berbagai upaya, termasuk langkah patroli terpadu pada tingkat tapak oleh Manggala Agni.

Manggala Agni melakukan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar lokasi rawan karhutla dan juga melakukan koordinasi dengan dinas terkait di daerah, anggota TNI, anggota Polri, dan tokoh masyarakat formal/informal seperti masyarakat peduli API (MPA). Begitu pun pemecahan masalah kebakaran hutan dan lahan yang menyentuh pada akar permasalahan dilakukan dengan penataan pengelolaan ekosistem gambut.

Penetapan ekosistem gambut seluas 24,14 juta hektar yang terdapat didalamnya sejumlah 865 unit kesatuan hedrologis gambut, telah berhasil dijadikan landasan untuk perbaikan pengelolaan ekosistem gambut. Pemulihan kerusakan ekosistem gambut di areal usaha (konsesi) telah dilakukan seluas 3,111 juta hektar.

"Sedangkan pemulihan di lahan masyarakat dilakukan melalui program kemandirian masyarakat mencapai 8.382 hektar pada tahun 2018. Hasil-hasil tersebut dapat diukur dengan penurunan hotspot, yang merupakan indikasi kebakaran lahan dan hutan," terangnya. (Kominfo/Sandi)

Editor :