• Sabtu, 27 April 2024

Bawaslu Akui Sulit Buktikan Praktik Money Politik, Banyak Saksi "Katanya" Tanpa Ada Bukti Valid

Selasa, 02 Juli 2019 - 17.54 WIB
58

Kupastuntas.co, Tulangbawang Barat - Sulitnya mengungkap persoalan "Money Politic" pada saat Pemilu diakui oleh Bawaslu Provinsi Lampung. Meskipun, pada Pemilu di bulan April kemarin berbagai informasi soal Money Politic banyak bermunculan.

"Pengawasan dari masyarakat perlu, nah kalau kita ada 10 pelanggaran maunya kita itu 8-nya itu temuan masyarakat. Tetapi dalam beberapa temuan yang kita dapatkan memang terkadang terkendala infonya ada tapi tidak valid," kata Iskardo P. Panggar, Komisioner Bawaslu Provinsi Lampung saat media gathering di RM Alwani Candra Mukti Kecamatan Tulangbawang Tengah Kabupaten Tubaba, Selasa (2/7/2019).

Iskardo menjelaskan, banyak informasi soal pelanggaran pemilu yang hanya "katanya" serta pelapor maupun saksi enggan memberikan keterangan. "Orang yang melaporkan misalnya membenarkan tetapi tidak melihat langsung, tidak mengawasi langsung. Saksi ini saksi "katanya", misalnya katanya banyak money politik yaitu di Tubaba tetapi katanya," tutur dia.

Mungkin juga, sambung dia, evaluasi terhadap Bawaslu kedepannya yaitu diadakan program-program yang bisa bersinergi dengan media massa. "Dulu kita ada sejuta relawan, tapi dari pusat tidak mengaktifkan kembali, ya tentu berharap di event-event berikutnya ada lagi terkait dengan pengawasan dan partisipasi,"ujarnya.

Kemudian, tambah Iskardo, ada beberapa informasi yang menjadi konsep juga tentang pemungutan dan penghitungan suara jadi berita di media terus yang kesannya seperti ada penggelembungan. "Itu juga menjadi konsepnya, tetapi itu kita lihat dari rekap kita sampai di rekap provinsi itu kalau di tahun 2017 ada rekomendasi, kemarin itu kita tidak sampai 5 rekomendasi, memang rekap itu selesai semuanya di tingkat kabupaten dan Kecamatan makanya Tubaba itu berhari-hari," tutur dia.

Jadi lanjutnya, clear mau membuka kotak kalau menghitung itu kurang nanti silakan sesuai tingkatan. "Kemarin juga ada diskursus menjadi perbincangan kita apa rekap itu misalnya masuk di kecamatan ya itu harus lewat Desa dulu, karena kalau dia kecamatannya kecil suaranya kecil itu mereka masih mempunyai nafas yang panjang,"ucapnya.

"Saya mendengar beberapa orang yang menggunakan Money Politic ini testimoni, ada beberapa orang yang mempunyai semangat money politik itu ternyata tidak menjadi barometer pemilihan bagi rakyat, malah orang-orang yang sering turun memperhatikan konstituennya dengan yang lainnya tidak pakai uang pun katanya jadi, nah ini ada peluang besar,"pungkasnya. (Irawan/Lucky)

Editor :