Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pendapatan daerah kota Bandar Lampung pada perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mengalami peningkatan sebesar 309 Miliar rupiah atau 11,69 persen, menjadi 2 triliun 960 miliar rupiah lebih dari total pendapatan APBD induk 2019 sebesar 2 triliun 651 miliar rupiah lebih.

Walikota Bandar Lampung Herman HN menerangkan, kenaikan tersebut bersumber dari anggaran APBD induk sebesar 833 miliar, dan pada perubahan menjadi 1 triliun 062 miliar rupiah, sehingga bertambah 229 milyar rupiah atau 27,51 persen.

"Yang bersumber dari pajak daerah sebesar 730 milyar bertambah 124 milyar atau 20,43 persen, kemudian dari APBD sebesar 606 milyar rupiah. Kemudian pendapatan asli daerah yang sah sebesar 226 milyar rupiah, meningkat menjadi sebesar 69 milyar rupiah atau 43,92 persen dari APBD Induk sebesar 157 milyar rupiah, dan pendapatan daerah yang sah, yang dianggarkan pada APBD induk sebesar 380 milyar rupiah lebih, pada APBD perubahan menjadi 460 milyar rupiah sehingga bertambah sebesar 80 miliar atau 21.01 persen, "ungkapnya dalam sidang paripurna APBD perubahan di ruang rapat paripurna DPRD kota Bandar Lampung, Senin (08/07/2019).

Herman HN juga mengatakan, dari rencana pendapatan daerah tersebut, akan digunakan dalam program dan kegiatan pemkot Balam sampai dengan akhir tahun 2019 yakni sebesar 2 trilyun 838 milyar rupiah lebih yang telah melingkupi rencana prioritas baik langsung maupun tidak langsung, diantaranya.

Seperti kenaikan belanja gaji pegawai negeri sipil (PNS) dan tunjangan adanya penerimaan CPNS tahun 2019, kemudian kenaikan belanja hibah dan belanja tidak terduga, penambahan belanja untuk pembayaran kewajiban tahun 2018, penambahan anggaran dan kelurahan seluruh kecamatan se-kota Balam. Penataan kembali kegiatan yang mengalami pergeseran pada beberapa OPD, penambahan dana pada kegiatan OPD dalam rangka optimalisasi kegiatan dan rasionalisasi belanja.

"Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut maka komposisi belanja perubahan APBD kota Bandar Lampung tahun 2019 untuk belanja tidak langsung 37,51 persen dan belanja langsung sebesar 62,49 persen," tandasnya. (Sule)