• Jumat, 26 April 2024

Masyarakat Diharap Tidak Panik Saat Terjadi Tsunami

Senin, 15 Juli 2019 - 11.21 WIB
35

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Lampung Selatan Supriyanto mengimbau masyarakat agar tidak panik apabila terjadi bencana tsunami. Pesan tersebut disampaikannya pada pelaksanaan sekolah lapang geofisika (SLG) yang digelar Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kotabumi, di Aula Legundi wahana Grand Elty Krakatoa Nirwana Resort, Kalianda, Senin (15/7/2019).

"Terutama bagi kawan-kawan SLG. Dahulukan naluri, jangan panik dan bantu masyarkat. Apabila terjadi (bencana) minimal itu dapat mengecilkan resiko," kata Supriyanto.

Sekolah lapang yang mengangkat tema membangun masyarakat Lampung tanggap gempa dan tsunami dihadiri langsung oleh Deputi Geofisika BMKG Pusat Muhammad Sadly.

Kepala Stasiun Geofisika Kotabumi, Anton Sugiarto menjelaskan SLG itu salah satunya ditujukan sebagai rantai peringatan gempa dan tsunami di wilayah Lampung.

"Sekolah lapang diikuti oleh 50 orang dari unsur TNI/Polri, BPBD, kecamatan, organisasi, sekolah, Tagana, Sosial dan sebagainya," jelas Anton.

Ditempat yang sama, Deputi Geofisika BMKG Pusat Muhammad Sadly menjelaskan, BMKG telah memiliki sistem peringatan dini bencana yakni Early Warning System yang berkenaan dengan Meterologi, Klimitologi dan Geofisika. "BMKG saat ini juga telah membuat Indonesia Tsunami Non Tektonik (InaTNT) yakni sistem pemantauan. Ini kita belajar dari pengalaman bencana tsunami yang melanda wilayah Lampung-Banten berberapa waktu lalu, karena disebabkan dari runtuhan GAK," jelasnya.

Ia menyebutkan, BMKG sendiri mempunyai tugas untuk memberikan informasi secara cepat dan akurat untuk stageholder terkait, agar penanganan bencana dapat cepat dan terukur.

"Tak sampai 5 menit, informasi bencana sudah sampai ke BNPB," tandasnya. (Dirsah)

Editor :