• Kamis, 25 April 2024

Nenek Ginem yang Hidup Sebatang Kara di Simpang Abung Lampura Terima Bantuan dari Bupati

Selasa, 16 Juli 2019 - 18.43 WIB
101

Kupastuntas.co, Lampung Utara - Untuk saat ini hilang sudah pemandangan kusam di kehidupan Nenek Ginem (70) yang tinggal di Dusun II Tanjung Aman Desa Simpang Abung, Kecamatan Abung Barat, Lampung Utara meski hanya tinggal sebatangkara di rumah miliknya.

Setelah selesai dibangunkan rumah yang baru oleh Pemerintah Desa Simpang Abung, dari gubuk rapuh dengan berdindingkan geribik dan beralaskan tanah, namun saat ini rumah nenek Ginem telah berdindingkan papan dan berlantaikan semen yang enak dilihat oleh mata. Menurut Kepala Desa Simpang Abung, Tarmizi nenek Ginem saat ini telah menempati rumahnya yang baru.

"Dia sudah pindah kemarin, dan Bupati Agung Ilmu Mangkunegara juga melalui Kepala Dinas Sosial, pak Erwinsyah telah menyerahkan bantuan untuk nenek Ginem," kata Tarmizi, Selasa (16/7/2019).

Tidak hanya itu, lanjut Tarmizi, nenek Ginem saat ini juga masih dalam pengawasan Dinas Kesehatan melalui petugas Puskesmas Kecamatan Abung Barat dengan menugaskan dua orang bidan desa sebagai petugas yang melakukan pemeriksaan secara rutin kepada nenek Ginem 2 kali seminggu untuk melihat kondisi kesehatannya.

Dikatakannya, bantuan yang diberikan Bupati, selain bahan-bahan makanan pokok, nenek Ginem juga mendapatkan bantuan dana dari Kepala Daerah setempat.

Untuk itu diharapkannya kepada masyarakat setempat agar tetap berpartisipasi memberikan bantuan kepada nenek Ginem meski telah ada perhatian dari pemerintah. Karena menurutnya, nenek Ginem masih membutuhkan uluran tangan dari tetangganya.

"Harapan kita, masyarakat tetap bisa memberikan pertolongan sebagaimana sebelumnya, jangan sampai karena nenek Ginem ini sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah kita sebagai tetangganya tidak lagi perduli. Apalagi kondisi penglihatannya tidak ada dan kurang pendengaran juga. Dia masih membutuhkan uluran kita sebagai tetangganya," ujar Tarmizi.

Sebagaimana diketahui dan diberitakan sebelumnya, bahwa nenek Ginem ini menjalani sisa hidupnya sebatangkara semenjak suaminya meninggal dunia dan anaknya entah dimana keberadaannya. Selain itu nenek Ginem hidup dengan kondisi kurang pendengaran dan tidak bisa melihat (buta dan tuli). (Sarnubi)

Editor :