• Jumat, 29 Maret 2024

Peran Satwa Sangat Penting untuk Mengembalikan Kondisi Hutan yang Rusak

Senin, 22 Juli 2019 - 17.01 WIB
56

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Sejak kebakaran hutan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) pada tahun 1997 dengan luas mencapai sekitar 1,5 juta hektar, kini pada bagiannya tersebut terus mengalami suksesi secara alami dan telah mencapai 50 persen menuju hutan primer.

Demikian hal tersebut diungkapkan oleh Staf Lapangan Stasiun Penelitian Way Canguk TNBBS, Rahman Sudrajat saat Kupastuntas.co mengunjungi lokasi bekas kebakaran hutan, Senin (22/7).

Rahman menceritakan, kebakaran hutan yang disebabkan fenomena El Nino itu lebih didominasi pada pohon tabu dan semacamnya. Namun juga terdapat pohon yang mampu bertahan saat kebakaran seperti meribung dan meluang karena batangnya yang memang besar.

Dalam upaya regenerasi hutan, pihaknya pada tahun pertama pascakebakaran lakukan penambahan pohon. Sejak saat itu pertumbuhan pohon terus diamati tiap bulan sekali, namun saat ini hanya setahun sekali dengan sampling sebanyak 4 ribu batang pohon.

"Kalau sekarang pengamatan hanya satu tahun sekali yaitu Desember dan Januari. Pemantauan pertumbuhan semai dan pancang di area bekas kebakaran, pencatatan semai baru, pengukuran diameter pohon," jelas Rahman.

Lebih lanjut dikatakannya, selain penanaman kembali di satu tahun pertama pascakebakaran, selebihnya pohon lainnya bertumbuhan secara alami melalui bantuan dari hewan yang menjatuhkan sisa biji makananya di area bekas kebakaran.

"Pohon juga tumbuh dari kotoran siamang yang masih berupa biji. Biji yang sudah terfermentasi akan lebih cepat tumbuh. Begitu juga dari sisa makanan burung rangkong. Selain itu, ketika lahan terbakar habis, akan ada bibit baru yang tersimpan di dalam tanah dan tumbuh. Maka sekarang sudah 50 persen menuju primer. Karena masih terlihat lapang," tuturnya.

Meski begitu tambah dia, hasil suksesi hutan tidak mengurangkan jumlah variasi tumbuhan. Dari itu ia mengungkapkan betapa pentingnya peran satwa di TNBBS untuk mengembalikan ekosistem yang telah rusak. (Erik)

Editor :

Berita Lainnya

-->