• Sabtu, 27 April 2024

Penumpang Pesawat di Bandara M. Taufik Kiemas Fluktuatif, Gubernur Minta Bupati Giat Promosi

Selasa, 23 Juli 2019 - 19.17 WIB
65

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Guna mengatasi jumlah penumpang pesawat di Bandara Muhammad Taufik Kiemas di Pekon Seray, Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Barat yang fluktuatif, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta kepada bupati yang berdekatan dengan lokasi bandara seperti Tanggamus, Lampung Barat dan Pesisir Barat untuk lebih giat mempromosikan kepada masyarakat.

Melalui rapat audiensi dengan para kepala bandara di Lampung dan maskapai penerbangan, di Ruang Rapat Utama Kantor Pemerintah Provinsi Lampung, Selasa (23/7), Arinal mengatakan ketiga bupati tersebut perlu bekerjasama bersama tokoh masyarakat untuk memajukan bandara tersebut.

"Bagaimana caranya agar jumlah penumpangnya bisa terus naik. Yang penting itu promosi kepada masyarakat bahwa dengan naik pesawat akan merasakan keamanan, kenyamanan, efisiensi waktu, dan efisiensi biaya. Sebenarnya bandara itu sudah memenuhi standar penerbangan," ujar Arinal.

Menurut dia, dengan gencarnya promosi maka dimungkinkan tidak akan ada lagi jumlah penumpang yang sedikit bahkan beberapa kali penerbangan itu harus dicancel karena jumlah penumpang yang tidak memungkinkan.

"Perlu informasi dan promosi kepada masyarakat untuk naik pesawat. Bupati harus mensosialisasikannya di setiap kegiatan bahwa di Provinsi Lampung punya dua bandara komersil selain Radin Inten II. Dinas Perhubungan dan Pariwisatanya juga aktif," katanya.

Sementara itu, Kepala kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Silampari, Rudi Pitoyo yang juga menangani operasional Bandara M. Taufik Kiemas mengaku pihaknya selama ini telah melakukan beberapa kali upaya untuk promosi.

Namun begitu ia menyadari sampai saat ini demand penumpang masih belum terbentuk. Bahkan pihaknya sempat mengcancel penerbangan karena jumlah penumpang yang terlalu sedikit.

"Mungkin ada upaya dari pemprov agar demandnya stabil bahkan naik. Karena jadwal penerbangan hanya tiga kali dalam seminggu. Kita juga memberikan kebijakan salah satunya adalah mewajibkan pejabat yang ingin bertugas keluar kota harus menggunakan pesawat dari Bandara M. Taufik Kiemas," ujar Rudi. (Erik)

Editor :