• Sabtu, 20 April 2024

Musim Kemarau, Hutan TNWK Lamtim Terancam Kebakaran Lahan

Kamis, 25 Juli 2019 - 17.32 WIB
51

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Musim kemarau menjadi momok tersendiri bagi Hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) dan satwa yang berada di dalamnya, sebab setiap musim kemarau hutan TNWK tidak luput dari kebakaran, baik faktor alam maupun manusia. Ironisnya tidak pernah ada pelaku yang tertangkap meskipun kebakaran hutan menjadi konflik alam yang sudah menahun. Kamis (25/7).

Anggota Wildlife Conservation Society (WCS) Deki Kristiantono mengatakan, lokasi yang menjadi sasaran api setiap musim kemarau yaitu, wilayah Seksi I (Rawa Bunder, Susukan Baru), Seksi II (Rantau Jaya) dan Seksi III (Kuala Penet), titik yang menjadi sasaran api yaitu semak belukar yang di dominasi tumbuhan Alang-alang.

Penyebab kebakaran dugaan sementara yaitu perilaku perburuan liar oleh oknum tidak bertanggung jawab yang sengaja melakukan pembakaran terhadap semak Alang-alang, dengan tujuan setelah Alang-alang terbakar maka akan tumbuh Alang-alang yang ranum (muda).

"Dengan adanya semak Alang-alang yang ranum menghijau, membuat binatang mamalia jenis Menjangan dan sejenisnya mendatangi sasaran," Kata Deki Kristiantono.

Harapan pemburu liar, setelah Menjangan memakan Alang-alang tersebut secara naluri akan menuju rawa untuk mencari minum, padahal pemburu sudah memasang jebakan jaring yang sudah di desain sedemikian rupa di sekitar pinggir rawa.

Tentu jika Menjangan melewati jaring yang sengaja di pasang pemburu maka Menjangan dan sejenisnya akan terperangkap oleh jaring tersebut, harapan pemburu bukan hanya Menjangan yang terperangkap melainkan kancil dan napu juga menjadi sasaran pemburu untuk dikonsumsi.

"Itu dugaan kuat kami, mengapa setiap musim kemarau hutan TNWK selalu terbakar," Tegas Deki.

Dugaan yang di sangkakan oleh anggota WCS selaku mitra Balai TNWK berdasarkan dengan penemuan sepuluh jerat yang berada di pinggir rawa pada Minggu kemarin, dan satu Menjangan sudah menjadi bangkai yang terjebak di salah satu jerat, "dan saat ini merupakan masuk musim kemarau sehingga menjadi perhatian kami dan juga pihak Balai TNWK agar tidak kecolongan oleh pelaku perburuan yang tidak bertanggung jawab," Jelas Deki lagi. (Agus)

Editor :