• Jumat, 26 April 2024

Curhat Penjual Bendera Musiman, Sepi Pembeli Hingga Dipalak Preman

Senin, 29 Juli 2019 - 20.04 WIB
356

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Momen hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus mendatang, bagi beberapa orang dimanfaatkan untuk mengais rezeki tambahan dengan menjadi pedagang bendera musiman.

Seperti yang dilakukan 14 orang asal Garut Jawa Barat, mereka sengaja datang ke Lampung tepatnya Bandar Lampung, untuk mengadu nasib dengan berjualan bendera, umbul-umbul, dan background bendera merah putih di sepanjang jalan Diponegoro dan Jendral Sudirman Bandar Lampung

Agus Irawan salah satu pedagang bendera asal Garut Jawa Barat menuturkan, dirinya bersama rekan-rekannya yang berjumlah 14 orang sengaja datang ke Lampung untuk berjualan bendera.

"Iya kang, sengaja datang dari Garut untuk berjualan bendera ini, tapi emang seluruh Indonesia ada kelompok kami, karena sentralnya di kecamatan kami," ungkapnya saat di temui dilapak bendera yang berada di Jalan Jendral Sudirman depan Swalayan Gelael Bandar Lampung, Senin (29/7).

Ia mengatakan, biasanya setiap tahun memang seperti ini, dirinya bersama rekan yang lain datang ke Lampung, tapi saat ini hanya berjumlah 14 orang, kalau tahun kemarin bisa mencapai 20 orang lebih.

"Mungkin karena penurunan omzet tahun kemarin jadi jumlah kami dikurangi. Sekarang juga sepi kang, sudah dari awal sepi, paling ada yang beli selembar dua lembar bendera, pernah dua hari berturut-turut tidak ada yang beli," keluhnya.

Selain sepi pembeli, Agus juga mengeluhkan adanya oknum-oknum preman yang meminta uang dengan dalih keamanan. "Namanya juga dagang dipinggir jalan kang pasti ada aja, preman yang malak (minta uang) katanya sih sekali minta aja," kata dia.

Hal serupa juga disampaikan Muhamad Abdurahman. Ia menyampaikan keluhan yang sama yakni adanya preman yang memalak atau meminta uang keamanan. "Kalau pengalaman ada preman yang minta-minta, tapi kata bos yang sudah 13 tahun berjualan seperti ini, biasanya tidak ada, baru tahun ini ada," kata dia.

Ia juga menerangkan, sampai saat ini penjualan masih sepi, dibanding tahun lalu biasanya sebelum tanggal 1 Agustus sudah ramai yang beli. "Tahun kemarin umbul-umbul yang ramai, tapi kalau sekarang sepi. Sekarang ini malah bendera yang lumayan, seminggu ini beberapa bendera sudah terjual," kata dia.

Terkait harga Abdurahman mengatakan, untuk harga Umbul-umbul pihaknya menjual  30-35 ribu, kemudian background dijual 200-350 ribu rupiah, sedangkan bendera 20 ribu sampai 60 ribu rupiah tergantung besarnya.

"Kalau untuk target pembeli adalah perkantoran yang beli, background-background ini yang biasanya dibeli. Kalau untuk penghasilan tahun ini menurun, terkadang sehari cuma bisa dapat 50an ribu, tapi kalo ramai 100. Kadang juga tidak laku sama sekali. Kalau tahun kemarin saya mampu menjual sedikitnya 5-6 kodi dari semua jenis ini," kata dia. (Sule)

Editor :