PT Sarimakmur Bantah Oplos Kopi Lampung dengan Vietnam

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - PT Sarimakmur Tunggal Mandiri membantah mengoplos kopi robusta Lampung dengan kopi Vietnam.
"Tidak benar PT Sarimakmur Tunggal Mandiri mengoplos kopi Vietnam dengan kopi robusta, saya bilang kopi untuk diproduksi ulang. Pernyataan keuntungan Rp7.000 per kilogram itu juga tidak ada. Tidak ada pembahasan keuntungan saat wawancara," ujar Lina, Bagian Ekspor dan Impor pada PT Sarimakmur Tunggal Mandiri, saat menghubungi Kupastuntas.co, Selasa (30/07/2019).
Bantahan ini disampaikan Lina, menanggapi berita yang terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi, Selasa 30 Juli 2019, dengan judul berita PT Sarimakmur Oplos Kopi Lampung dan Vietnam. Diberitakan, PT Sarimakmur Tunggal Mandiri mengimpor kopi dari negara Vietnam, untuk memenuhi kuota kontrak dengan negara tujuan ekspor kopi.
Kepala Pegawai Ekspor dan Impor PT Sarimakmur Tunggal Mandiri, Lina mengatakan pada tahun ini perusahaannya baru satu kali melakukan impor kopi dari Vietnam. Kopi yang diimpor sebanyak 180 ton.
“Kenapa kita impor, karena posisi kontrak kita ada, tapi kopi kita di Januari-Maret itu masih belum panen. Karena kontrak kita banyak, bagaimana kita memenuhi kontrak yang ada, ya salah satunya dengan impor ," kata Lina, Senin (29/7/2019).
Ia melanjutkan, saat produksi kopi lokal mengalami peningkatan seperti pada bulan Maret sampai September, maka pihaknya tidak lagi melakukan impor.
"Kita bukan importir yang terus menerus dan kita juga punya alasan kuat kenapa kita impor pada Januari 2019 sebanyak 10 kontainer. Dan juga tidak setiap awal tahun kita impor kopi. 2019 baru sekali itu saja. Karena kopi lokal tidak ada," terangnya.
Dia menegaskan, jika perusahaannya telah mengantongi izin untuk impor kopi. "Semua izin impor kita jelas dan masih terdaftar. Izin semua ada, data di Bea Cukai juga lengkap, sampai bongkar di sini juga jelas. Tadi juga orang Polda ke kantor kami, ya kami jelaskan bahwa masa berlaku izin impor kami masih berlaku," jelasnya.
"Kita nggak jual kopi bubuk, kita tetap beans, cuma kita reproduksi. Kita beli dari luar great apa, nanti kita produksi menjadi great apa. Kita produksi ulang, baru kita ekspor lagi dan sebagian kita jual ke lokal. Untuk tambahan karena memenuhi kontrak saja," paparnya. (Erik)
https://youtu.be/lft9Cw7hR04
Berita Lainnya
-
Mahasiswi Universitas Teknokrat Indonesia Raih Juara 1 Storytelling di ALSA National English Competition UI
Kamis, 15 Mei 2025 -
Proyek Mess Atlet dan GOR Saburai Telan Anggaran 10 Miliar Lebih, Thomas: Total Kebutuhan Anggaran GOR Saburai 70 Miliar
Kamis, 15 Mei 2025 -
Perluas Akses Pendidikan Tinggi di Lampung, Universitas Saburai Promosi PMB ke Pemkab Mesuji
Rabu, 14 Mei 2025 -
Tumpahan Solar di Jalan Curam Sukadanaham Sebabkab Enam Pengendara Motor Terjatuh
Rabu, 14 Mei 2025