Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemprov Lampung terus mematangkan rencana pembangunan jalur kereta api bandara dari Stasiun Kereta Api (KA) Divre IV Tanjung Karang menuju Bandara Radin Inten II.

Plt Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo menjelaskan untuk tahap awal, pihaknya mengupayakan untuk pergeseran Stasiun Branti ke jalur KA yang berada di depan bandara. Sedangkan kereta apinya sendiri untuk sementara akan menggunakan KA commuter jurusan Tanjungkarang-Kota Bumi.

“Tahapan awal dengan commuter yang sudah ada. Kita memperdayakan commuter dulu karena kita belum bisa memindahkan jalur babaranjang (Batu Bara Rangkaian Panjang) yang dari Tanjung Karang ke bandara," kata Bambang saat diwawancarai di Kantor Gubernur Lampung, Selasa (30/7/2019).

Dia mengatakan, untuk penggunaan kereta commuter ditargetkan bisa terealisasi pada akhir tahun 2020. Saat ini masih melakukan pembebasan lahan untuk digunakan sebagai stasiun baru.

"Grondkaart kereta api itu kan nggak ada 50 meter, artinya itu daerah milik jalan dan grondcart kereta api. Ada kemungkinan mereka yang mendirikan bangunan di depan bandara menumpang di situ. Mereka ada kontraknya sebanyak 61 kepala keluarga atau badan hukum yang tinggal di situ dalam bentuk rumah makan atau hotel," bebernya.

Ditanya apakah ada semacam ganti rugi kepada masyarakat setempat, Bambang mengaku masih perlu dirapatkan dalam waktu dekat. "Ada penggantian, namun tidak besar, skemanya seperti apa akan dibahas dalam waktu dekat bagaimana bentuk kompensasinya," katanya.

Sementara mengenai pergeseran rel kereta api untuk babaranjang, kata Bambang, kemungkinan akan rampung pada tahun 2023. Setelah seluruhnya itu selesai, barulah akan diterapkan KA khusus ke bandara.

"Kalau sekarang pergeseran stasiunnya dulu. Kereta yang mau ke Kota Bumi tinggal disinggahkan saja. Kalau sudah ada stasiun tahapan kedua harus ada skybridge untuk menyeberang dari stasiun ke bandara," ungkapnya. (Erik)