• Rabu, 24 April 2024

Kabid Humas Polda Lampung : Polisi Jangan ‘Tegangis’ Harus Humanis

Rabu, 31 Juli 2019 - 16.20 WIB
34

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Tugas polisi di tengah-tengah masyarakat tak hanya untuk menangkap para pelaku kejahatan. Tetapi harus bisa menjadi problem solver atau pemecah masalah. Untuk bisa memecahkan masalah, maka anggota polisi juga harus dekat dengan masyarakat sekitar.

Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad saat berkunjung ke Kantor Kupas Tuntas di Jalan Turi Raya Tanjung Senang, Rabu (31/7/2019). Menurutnya, imej lama yang melekat bahwa polisi itu sangar-sangar harus diubah. Karena tugas polisi selain melawan kejahatan, juga mencintai kemanusiaan.

“Polisi sekarang ini nggak boleh lagi ‘tegangis’ tapi harus humanis. Kita tetap melakukan penindakan untuk pelaku kejahatan, tetapi mengedepankan hak asasi manusia. Jadi tidak boleh sewenang-wenang,” kata dia.

BACA JUGA : Kabid Humas Polda Lampung Kunjungi Kantor Kupas Tuntas

Sebagai aparat keamanan, polisi juga hadir memecahkan masalah yang sedang terjadi di tengah masyarakat. Kombes Pol Pandra Arsyad mencontohkan kasus kerusuhan di Mesuji. Tidak cukup hanya menindak para pelaku, tetapi bagaimana mendamaikan kelompok-kelompok yang ada disana, agar bentrokan tidak terjadi lagi.

“Begitu juga dengan kasus-kasus kejahatan, harus dicari tahu akar masalahnya. Misalnya karena banyak warga tidak punya lapangan pekerjaan, jadinya ngebegal. Nah, itu yang harus kita benahi,” kata dia.

Ia juga menjelaskan, awalnya ada lima fungsi umum dalam kepolisian, yaitu Binamitra, Samapta, Lalu lintas, Intel, dan Reserse Kriminal. Namun saat ini fungsi Humas juga sudah ditambah, sehingga totalnya menjadi enam.

Kombes Pol Pandra Arsyad juga memastikan, jika Bidang Humas bukan lagi ‘tempat buangan’ bagi para personel Polri yang kurang berprestasi.

“Humas adalah suatu fungsi teknis yang keenam. Jadi kita harus mengubah mindset lama yang menyatakan Humas itu adalah tempat buangan. Sekarang justru Humas itu tempat untuk promosi. Tapi memang mengubah kultur itu harus perlahan, step by step,” tandasnya. (Tampan)

Editor :