• Rabu, 24 April 2024

Kolonel Marinir Ahmad Fajar : Semua Penugasan Punya Kesan Tersendiri

Senin, 05 Agustus 2019 - 13.04 WIB
229

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menjadi perwira di Marinir, Kolonel Ahmad Fajar sudah banyak mencicipi pahit manisnya penugasan. Mulai dari menjaga pulau-pulau terluar, hingga tugas tempur di Timor Timur. Ahmad Fajar mengatakan, setiap penugasan pasti punya kesan tersendiri.

“Semua penugasan itu berkesan. Seperti waktu saya komandan Satgas di Pulau Natuna, itu rentang jaraknya cukup jauh. Ada 16 pos yang harus kami awasi, dan jarak antar pos itu puluhan hingga ratusan mil. Jadi harus pakai kapal. Waktu itu saya masih berpangkat Letnan Satu, memimpin di pulau yang paling luar,” kata dia.

Bahkan di beberapa pulau terluar, para prajurit Marinir yang bertugas tidak punya rekan selain sesama prajurit. Artinya pulau itu tidak berpenghuni. Selain itu, Ahmad Fajar juga pernah terjun dalam operasi tempur saat Timor Timur masih bergejolak.

BACA JUGA : Cerita Komandan Brigif 4 Marinir/BS Jatuh Hati dengan Korps Marinir saat Pendidikan AAL

“Waktu operasi tempur di timtim saya masih letda. Jadi waktu itu masih sering kontak dan tembak-tembakan dengan GPK. Tapi Alhamdulilah semua Kompi Marinir pulang dengan aman,” kenang mantan Komandan Resimen Bantuan Tempur-2 Marinir ini.

Meski tugas-tugas sebagai perwira militer terbilang berat, namun bagi Kolonel Ahmad Fajar tidak ada yang begitu sulit. Terlebih ia selalu mendapatkan support dari keluarga tercinta. Istri dan anak-anaknya.

Saat ini, menjabat sebagai Komandan Brigif 4 Marinir ia tetap menekankan agar para prajurit tak hanya menjaga kondisi fisik yang prima. Tetapi juga membangun mental spiritual yang sehat. Satuan Marinir di Lampung setiap minggu rutin menggelar kegiatan keagamaan. Tujuannya agar para prajurit tetap mengingat tugas dan fungsi utama mereka sebagai penjaga NKRI.

BACA JUGA : Danbrigif 4 Marinir/BS Selalu Ingatkan Personel untuk Menjaga Nama Baik Satuan

“Selain kegiatan fisik, kita juga pada setiap Rabu pagi mengadakan Kauseri Agama. Itu pembinaan mental dan rohani yang diberikan perwira rohani kita sesuai keyakinan masing-masing. Yang muslim tersendiri, yang non muslim juga masing-masing,” jelas dia.

Kita juga tekankan, kalau ada paham-paham yang mengharamkan Pancasila, atau tidak mengakui NKRI itu pasti keliru. Ini terus kita gaungkan sehingga mental spiritual para prajurit kita benar-benar mantab bahwa kami hanya untuk NKRI. Tidak ada paham-paham lain selain NKRI harga mati,” tandasnya. (Tampan)

https://youtu.be/_inPvHMwB-4

Editor :