• Kamis, 25 April 2024

Dipanggil Komisi II DPRD Lampung, PT Sarimakmur Beri Keterangan Berbeda dari Sebelumnya

Selasa, 06 Agustus 2019 - 17.37 WIB
758

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Komisi II DPRD Provinsi Lampung menggelar rapat dengar pendapat umum bersama beberapa pihak yang berkaitan dengan perkopian di Provinsi Lampung, di ruang komisi setempat, Selasa (06/08/2019).

Komisi II juga memanggil pengusaha kopi, yaitu dari PT Nedcoffee Indonesia Makmur Jaya dan PT Sarimakmur Tunggal Mandiri yang sebelumnya sempat di beritakan mengenai impor atau reimpor kopi.

Baca selengkapnya: PT Sarimakmur Oplos Kopi Lampung dan Vietnam

Dalam diskusi kali ini, Beni Wijaya selaku Branch Manager PT Sarimakmur Tunggal Mandiri menerangkan pernyataan yang berbeda dari konfirmasi sebelumnya dengan Lina selaku bagian ekspor dan impor di perusahaan tersebut.

Jika sebelumnya Lina menyampaikan bahwa perusahaannya pengimpor kopi dari Vietnam untuk diproduksi ulang lalu diekspor. Namun kali ini berbeda dengan Beni, yang menegaskan perusahaannya impor kopi untuk melayani kebutuhan konsumsi lokal.

Baca juga : PT Sarimakmur Bantah Oplos Kopi Lampung dengan Vietnam

"Kalau impor kita memang impor, tapi volume impor kita sangat kecil dan itu untuk kebutuhan cafe di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang. Di sana kan jualan kopi Vietnam, itulah tujuan kita impor. Kita gak ada ekspor kopi dari Vietnam karena pembeli itu tidak stupid. Dari cita rasa, mereka sudah tahu apakah ini dari kopi Vietnam atau asli Indonesia," ujar Beni.

Selain itu pihaknya juga mengaku tidak secara rutin mengimpor kopi Vietnam. Di tahun 2019 saja hanya mengimpor pada Januari sebesar 300 ton.

"Setelah itu kita tidak impor lagi. Produksi kopi di Indonesia ini secara total lebih dari 800 ribu ton. Kalau kita impor 400 ton misalnya, artinya hanya 0,01 persen dan maksud saya tidak pengaruh besar," ungkapnya.

Sementara kopi yang untuk di ekspor itu adalah asli dari Lampung mulai dari great 1 sampai great 4. Adapun volume ekspor yang dilakukan 10 ribu sampai 20 ribu ton pertahunnya. (Erik)

https://youtu.be/GMxcOyuBoHY

Editor :