Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Idul Adha yang juga kerap disebut dengan Hari Raya Kurban menjadi hari raya lainnya bagi umat Muslim selain Idul Fitri.

Pada Idul Adha 2019 ini, karyawan Swiss-Belhotel Lampung kembali berkurban dan membagikan daging kurban untuk warga di sekitar Swiss-Belhotel Lampung.

Ketua panitia kurban Swiss-Belhotel Lampung, Dodi Irawan mengatakan tahun ini totalnya ada 2 sapi dan 20 ekor kambing yang akan dikurbankan. Seluruh hewan kurban tersebut merupakan hasil dari partisipasi karyawan hotel.

"Panitia kurban Swiss-Belhotel Lampung memfasilitasi karyawan yang ingin belajar berkurban. Tahun ini ada 2 ekor sapi dan 20 ekor kambing yang dikurbankan," kata Dodi Irawan.

Pemotongan dan pembagian daging kurban seluruhnya dilakukan secara bersama-sama oleh karyawan Swiss-Belhotel Lampung.

“Tujuan kita melakukan kegiatan ini salah satunya wujud syukur atas limpahan rezeki dari Allah SWT, selain itu sebagai sarana menguatkan solidaritas terhadap sesama," imbuhnya.

Di tempat yang sama, General Manager Swiss-Belhotel Lampung, Fauzi Firdaus menyambut gembira kegiatan kurban karyawan Swiss-Belhotel Lampung ini. Menurutnya, kegiatan ini menjadi pengalaman yang tidak mungkin terlupakan. Apalagi, total hewan kurban tahun ini jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya. Belum lagi, daging kurban kali ini dibagikan tidak menggunakan plastik melainkan dengan besek berbahan baku anyaman bambu.

"Kegiatan kurban karyawan Swiss-Belhotel Lampung adalah bentuk kepedulian terhadap sesama terutama kepada masyarakat yang tinggal di sekitar hotel, semoga ini bisa bermanfaat," pungkasnya.

Ia juga mengatakan, kegiatan kurban ini menjadi sarana belajar karyawan Swiss-Belhotel yang ingin berkurban. "Jadi kita memfasilitasi karyawan untuk mulai belajar berkurban, dan Alhamdulillah tahun ini terkumpul 20 ekor kambing dan 2 ekor sapi, semoga tahun depan bisa lebih banyak lagi," imbuhnya.

Dikatakan marketing komunikasi Swiss-Belhotel, Shaela, daging kurban dibagikan kepada kurang lebih 300 warga dikemas dalam besek yang dibuat dari anyaman bambu. Menurutnya, hal ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah plastik yang sangat sulit terurai oleh alam, berbeda dengan besek bambu yang lebih mudah terurai.

"Menggunakan plastik memang lebih mudah dipakai, tapi jika melihat dampak yang ditimbulkannya kepada alam tentu sangat berbahaya. Kantong plastik membutuhkan waktu lebih dari 20 tahun untuk bisa terurai, sedangkan sampah organik dapat terurai kurang dari satu bulan," ujarnya. (Mita)

ig : @swissbelhotellampung

Facebook: Swiss-Belhotel Lampung