• Kamis, 25 April 2024

Jalur Khusus Pelabuhan Panjang Menuju Tol Lampung Ditarget Rampung 2021

Selasa, 13 Agustus 2019 - 20.32 WIB
1.6k

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – PT Pelindo II Cabang Panjang terus mematangkan rencana pembukaan jalur khusus dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) menuju Pelabuhan Panjang. PT Pelindo menargatkan di akhir tahun ini progres administrasinya sudah rampung. Kemudian tahun 2020 sudah mulai progres konstruksi.

General Manager PT Pelindo II Cabang Panjang, Drajat Sulistyo mengatakan, di tahun 2021 jalur khusus tol menuju pelabuhan sudah terkoneksi. Ia mengatakan, jalur ini sangat diperlukan. Karena kendala yang dihadapi oleh Lampung maupun Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dalam pengembangan industri, yaitu tidak adanya jalur koneksi logistik yang tepat.

“Konsen kami sebenarnya connecting daerah industri di Lampung dengan pelabuhan. Dengan adanya jalur khusus ini maka bisa menjembatani itu semua. Kita targetkan tahun 2021 sudah connecting dan Pelabuhan Panjang,” kata dia saat acara pemotongan hewan kurban di halaman Kantor Pelindo II Panjang, Selasa (13/8/2019).

BACA JUGA : Menyambut Era Baru Pelabuhan Berbasis Digital

Ia menambahkan, rencana pembukaan jalur khusus tol-Pelabuhan Panjang ini juga sudah dibahas bersama sejumlah Kementerian. Di antaranya, Kementerian Perekonomian, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, Hutama Karya dan PTPN 7.

Drajat berharap semua proses untuk menjadikan Pelabuhan Panjang sebagai Hub Regional Sumbagsel berjalan lancar. Terkait dukungan dari Pemprov Lampung, Drajat mengatakan sudah mendapat support penuh untuk menjadikan Pelabuhan Panjang sebagai Hub Regional Sumbagsel.

“Pemprov sangat support sekali dan kalau saya membacanya, motornya itu malah di Pak Gubernur,” kata Drajat.

Terpisah, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan beberapa usulan kepada pemerintah pusat untuk pengembangan Pelabuhan Panjang. Yaitu pembangunan jalan tol khusus Lematang menuju Pelabuhan Panjang, dan reaktivasi atau pengaktifan kembali jalur kereta api ke Pelabuhan Panjang.

Gubernur menilai hal ini perlu dilakukan guna mendukung konektivitas Pelabuhan Panjang sebagai pelabuhan internasional pada sistem angkutan kereta api. “Hal ini mengingat posisi strategis Provinsi Lampung sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera memberi konsekuensi beban transportasi tinggi,” kata dia. (Tampan)

Editor :