• Kamis, 25 April 2024

Pesan Veteran Lampung: Maknai Setiap Butir Pancasila

Minggu, 18 Agustus 2019 - 17.06 WIB
356

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dalam rangka untuk mengisi kemerdekaan serta memajukan bangsa, generasi muda dituntut memiliki tanggung jawab. Karena nasib suatu bangsa salah satunya adalah tergantung dari generasi mudanya.

Sebagai Veteran Provinsi Lampung, Salimi Mukhtar berpesan kepada seluruh generasi muda untuk terus mengasah kemampuannya sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

Selain itu, dia juga meminta generasi muda untuk tidak pernah merasa malu akan profesi yang dijalani. Karena setiap komponen masyarakat memiliki perannya masing-masing untuk kemajuan bangsa.

"Berkiprahlah sesuai dengan keahlian masing-masing. Kita jangan malu kalau sarjana tetapi akhirnya jadi petani, jadi montir jangan malu. Karena itulah yang bisa meningkatkan kualitas hidup kita," pesan Salimi, saat diwawancarai Kupas Tuntas, Minggu (18/8).

"Kalau jadi petani, upayakan bagaimana bisa menjadi petani yang baik, menjadi petani yang mandiri. Bagaimana bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, bisa mencapai hasil yang maksimal," imbuhnya.

Di sisi lain Salimi juga berharap agar generasi muda tetap menjunjung tinggi nasionalisme dengan memahami setiap butir-butir Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Hal tersebut dianggapnya akan menangkal budaya-budaya asing masuk ke negeri ini.

Karena menurut dia, modernisasi dewasa ini yang semakin pesat membuat budaya asing sangat mudah membius generasi bangsa untuk menirukannya.

"Kalau kita lihat, sejak lahir siapa pun kita, kita warganegara Indonesia. Supaya tidak terikut dengan budaya asing yang tidak sesuai dengan kultur kita, maka ikutilah setiap poin dalam Pancasila dengan baik," katanya.

Ia mencontohkan seperti pada sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Jika masing-masing individu warga negara telah menjalankannya, maka tidak akan ada masalah.

"Di agama Islam tidak ada zina, begitu juga dengan agama lain, tapi kenapa mereka terbius dengan kehidupan orang-orang barat yang tidak ada agamanya. Masih ada anak muda kita yang tidak paham dengan Pancasila, kalau dia paham dia tahu mana yang baik dan yang buruk," tuturnya. (Erik)

Editor :