• Kamis, 28 Maret 2024

BNPT : Ada Kelompok Salahgunakan Pengajian untuk Sebar Paham Radikal

Selasa, 20 Agustus 2019 - 21.10 WIB
54

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Masyarakat diminta mewaspadai beragam cara yang dilakukan kelompok tertentu untuk menyebarluaskan paham radikal. Salah satu caranya adalah menggunakan forum pengajian sebagai ajang penyebarluasan paham radikal terorisme.

Hal itu disampaikan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang juga perwira tinggi Polri, Brigadir Jenderal Hamli pada kegiatan Dialog Pelibatan Unsur Kampus dalam Pencegahan Terorisme di Universitas Lampung, Selasa (20/8/2019).

"Bukan kami mengatakan pengajian adalah tempat penyebarluasan paham radikal terorisme, tapi memang faktanya ada kelompok-kelompok yang menyalahgunakan pengajian untuk tujuan-tujuan itu," kata Hamli pada kegiatan Dialog Pelibatan Unsur Kampus dalam Pencegahan Terorisme di Fakultas Ekonomi Bisnis Unila, Selasa (20/8).

Lebih lanjut Hamli yang menjabat sebagai Direktur Pencegahan BNPT sejak 3 Februari 2017 lalu menceritakan kisah tentang adanya sekelompok perempuan yang setelah mengikuti pengajian tertentu langsung berpandangan negatif terhadap kelompok lain. Enggan berteman dan bahkan ada yang sampai mengafirkan aparatur negara.

“Yang seperti ini kan tidak bisa pengajiannya yang disalahkan, tapi harus didalami. Itu tadi di dalam pengajian dikasih tahu apa kok begitu keluar jadinya begitu,” imbuhnya, dilansir Antara.

Untuk lingkungan kampus, Hamli berpesan kepada seluruh pemangku kepentingan memberikan pengawasan terhadap jalannya pengajian-pengajian yang sifatnya tertutup. Hamli mendorong mahasiswa berfikir kritis untuk menolak ajakan bergabung atau melakukan aksi terorisme.

Ia menambahkan, harus ada pencegahan dan penangkalan aksi terorisme dari segala lini termasuk perguruan tinggi untuk menciptakan generasi muda yang unggul.

“Tindakan pencegahan yang harus dilakukan pertama kali untuk menanggulangi terorisme di tengah perguruan tinggi adalah dengan memberi sosialisasi dan penanaman nilai-nilai kebangsaan kepada mahasiswa terutama mahasiswa baru,” ujarnya.

Menurutnya, pencegahan penyebaran tindakan terorisme di dalam lingkungan perguruan tinggi harus dilakukan dengan menumbuhkan pemikiran kritis dari setiap mahasiswa. Terutama mahasiswa baru karena potensi masuknya nilai-nilai terorisme lebih tinggi.

“Kita terkadang tidak paham latar belakang dan juga teman sepermainan para mahasiswa baru, tergantung imunitas yang dimiliki oleh pribadi masing-masing. Sehingga dengan sosialisasi, dan pendampingan oleh dosen sebagai wali segala potensi penyebaran nilai-nilai yang negatif dapat ditangkal,” jelasnya. (Ant)

Editor :

Berita Lainnya

-->