• Kamis, 28 Maret 2024

Mahasiswa Papua Lampung : Kami Ingin Dihargai Sebagai Manusia, Stop Rasisme

Selasa, 20 Agustus 2019 - 17.17 WIB
253

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menanggapi kerusuhan yang terjadi di Malang dan Surabaya terhadap mahasiswa Papua yang menjadi korban rasisme oleh beberapa ormas, Ikatan Mahasiswa Papua Lampung (IKMAPAL) angkat bicara. Ketua Bidang Kemanusian IKMAPAL Ferdinand A Pigome berharap tidak ada lagi kekeransan verba atau kata-kata rasisme kepada mahasiswa papua se-Indonesia.

Ferdinand A Pigome menerangkan, sebenarnya dalam kasus ini mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya sangat kecewa, karena terbukti tidak bersalah. Ini hanya oknum ormas dan aparat keamanan yang dikepung untuk dipaksa keluar. Dan tersinggung dengan bahasa yang disampaikan ormas adalah adanya kata 'monyet' yang dilayangkan ke mahasiswa Papua.

“Kami sebagai masyarakaat Papua hanya mau dihargai martabat kami, dan dianggap sebagai seorang manusia. Jadi stop rasis dan kekerasan secara verbal atau kata-kata," ungkapnya saat ditemui di sekita Kampus Unila, Selasa (20/08/2019).

Ia juga mengatakan, kalau di Lampung tidak ada masalah. Tetapi keluarga dan saudara di Papua yang merasakan. Ia juga mengatakan, pihaknya merasa kecewa dengan pernyatan Presiden Jokowi kemarin yang dinilai menganggap enteng permasalahan yang terjadi saat ini.

“Sikap itu adalah salah satu sikap yang salah. Seharusnya orang yang mengatakan kami ‘monyet’ harus ditahan. Karena itu adalah rasis dan melanggar HAM seseorang dan kelompok," ujarnya.

Ia juga mengaku, untuk di Lampung pihak kepolisian sudah datang, dan menyatakan sikap. Bahkan sebelum peristiwa ini, Walikota Bandar Lampung sudah mengundang untuk datang dikediamannya. “Iya dulu Walikota Bandar Lampung pernah mengundang mahasiswa Papua untuk datang. Dan menyampaikan menjamin keamanan dan kebebasan kita di sini," kata dia. (Sule)

Editor :

Berita Lainnya

-->