• Jumat, 26 April 2024

Tak Dihadiri Kemenristekdikti, Pemaparan Visi Misi Bakal Calon Rektor Unila Diundur

Selasa, 20 Agustus 2019 - 22.38 WIB
81

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Penjaringan Bakal Calon Rektor (Bacarek) Universitas Lampung (Unila), dalam agenda penyampaian visi misinya, yang semula dijadwalkan tanggal 26 Agustus mundur jadi 30 Agustus mendatang. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Panitia Pemilihan Rektor (Pilrek) Unila, Wan Abbas Zakaria. Menurutnya, perubahan jadwal tersebut dilakukan setelah berkoordinasi dengan pihak Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

“Saya barusan ditelepon oleh pihak Kemenristekdikti, bahwa Kemenristek menyampaikan tak bisa hadir pada tanggal 26 Agustus yang sudah ditetapkan. Sehingga diundur 30 Agustus 2019," ungkapnya saat ditemui awak media usai rapat persiapan visi misi pilrek, Selasa (20/8/2019).

Wan Abbas melanjutkan, nama-nama bakal calon tersebut yaitu Dekan Fakultas Pertanian Unila Prof Irwan Sukri Banua, Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Bujang Rahman, Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan Prof Muhammad Kamal, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof Karomani. Kemudian Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI) Prof Satria Bangsawan.

“Untuk persiapan tahapan penyaringan, tahap kedua ini, dari 5 nama Bacarek, akan kita tetapkan hanya 3 nama calon rektor. Yang nantinya akan dilaksanakan pemilihan Rektor," tuturnya.

Bacarek akan menyampaikan visi misi dan program kerjanya dalam rapat senat terbuka, yang dihadiri oleh Kemenristekdikti. Setelah itu baru dilakukan penilaian tertutup oleh senat guna menetapkan 3 nama calon rektor.

Di Unila sendiri ada 48 orang senat yang memiliki suara, pemilik suara tersebut terdiri dari 32 orang wakil dosen, 8 orang Dekan, Rektor, Wakil Rektor I, II, III dan IV. Kemudian Direktur Pascasarjana, ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) dan ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Metu (LP3M) Unila. Nantinya dalam pemilihan Rektor, Senat memiliki suara 65 persen, kemudian Kementrian memiliki suara 35 persen. (Sri)

Editor :