• Kamis, 25 April 2024

Atasi Kekeringan di Lampung, Chrisna Putra Terapkan Pola Tanam dan Aliran Irigasi

Minggu, 25 Agustus 2019 - 13.17 WIB
250

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menjadi provinsi yang menjadi andalan nasional, dalam produksi bukan hanya padi, tapi buah-buahan juga menjadi primadona secara nasional. Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultural terapkan pola tanam dan pengaliran air irigasi guna mengatasi kekeringan.

Ditemui di kantornya pada Jumat (23/08/2019) lalu. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultural Provinsi Lampung Ahmad Chrisna Putra menerangkan, di Provinsi Lampung memiliki lahan seluas 408 ribu hektar yang menjadi sawah baik sawah irigasi (teknis) dan sawah non teknis. Lampung ditargetkan oleh Kementrian Pertanian yang sebelumnya 933 ribu hektar lebih menjadi 949 ribu hektar lebih. Tetapi pada bulan Juli lalu kurang dari target sehingga masih ada selisih 90 ribu hektar dan akan diselesaikan pada bulan Sepetember mendatang.

Untuk memenuhi target tersebut, Chrisna mengakui masih memiliki kendala di lapangan, seperti adanya perbaikan daerah irigasi yang berada di kanal satu dan dua yang tidak daliri air irigasi, atau tidak maksimal.

"Maka dari itu kita terapkan pola tanam dan juga pola pengaliran air untuk petani. Jadi teratur kapan menanam dan kapan mengalirkan air. Nah kalau petani mengikuti aturan, kendala tersebut tidak akan terjadi secara signifikan," ungkapnya.

Sepertinya yang dilakukan petani yang berada di dekat sungai Sekampung telah menerapkan untuk tanam bulan ini sedangkan pengaliran air dilakukan bulan ini. Sehingga permasalahan ini tidak muncul secara signifikan. Sedangkan ada daerah yang mengalami kekeringan, misal jaringan irigasi yang tidak maksimal, tetapi ada petani yang nekat melakukan penanaman dengan mengandalkan hujan, dipastikan hasilnya tidak makasimal.

"Kita di Lampung mulai kemarau bulan Juni kemarin. Tapi di daerah irigasi tidak masalah, seperti di Kabupaten Way Kanan tetap panen, karena airnya ada dari sumber air Komering," ujarnya.

Ia juga menerangkan, saat ini beberapa kabupaten mengalami kekeringan seperti Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur yang sempat mengalami kekeringan. Tapi pada dasarnya, menurut balai besar stock air di Lampung ini cukup. Dan ini tidak masalah bagi pertanian. Karena pada dasarnya kalau sesuai dengan pola, di lapangan tidak melakukan penanaman.

"Sebenarnya bulan ini tidak dianjurkan untuk menanam. Karena sudah ada pola tanamnya dan air juga sudah kita pola. Nah yang saat ini menanam adalah petani yang nekat, yang kalau berhasil tidak diekspos, sedangkan kalau gagal karena kekeringan langsung berstatment dan menyebarkan di media," kata dia.

Ia juga mengatakan, beberapa hari lalu pihaknya melakukan rapat  seluruh provinsi di Kementrian Pertanian. Membahas bencana kekeringan, dan Lampung tidak ditetapkan daerah kekeringan. Tapi Lampung tetap menjadi prioritas. Jadi apabila ada kekeringan akan dilaporkan ke pusat, dan pusat akan berikan bantuan, seperti memberikan bantuan pompa air.

"Saya juga menghimbau ke petani ikut asuransi, agar kalau gagal panen akan ditangani oleh asuransi," ujarnya. (Sule)

Editor :