Kapal Tongkang di Perairan GAK, Engker Atau Ngeruk Pasir Krakatau?
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Sejak beberapa hari terakhir, sejumlah warga di Kepulauan Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, dibuat resah dengan keberadaan sebuah kapal jenis tongkang yang berada di tengah perairan tak jauh dari lokasi Gunung Anak Krakatau (GAK).
Berdasarkan informasi dari salah seorang nelayan setempat, keberadaan kapal jenis tongkang tersebut sudah berada perairan GAK sejak tiga hari terakhir, dan tidak diketahui kenapa kapal tersebut berada di perairan setempat.
"Ya, jaraknya nggak terlalu jauh (dari GAK) paling masih hitungan ratusan meter dari Krakatau," katanya tanpa menyebutkan identitaskan kepada media.
Warga setempat khawatir, apabila kapal tongkang itu melakukan aktivitas pengerukan/penyedotan pasir hitam GAK, karena warga masih merasakan trauma yang mendalam ketika GAK meletus dan menyebabkan tsunami beberapa waktu lalu.
"Kami nggak tahu ngapain kapal tongkang itu di sana. Apakah engker karena mengalami kerusakan, atau ada aktivitas lain. Yang jelas kami sudah menginformasikan ini kepada pihak kepolisian supaya ada informasi yang rill soal itu. Namun, hingga kini belum ada respon," kata warga tersebut.
Meskipun sudah ada beberapa hari berada di perairan GAK, namun Camat Rajabasa Sabtudin mengaku belum mengetahui keberadaan kapal tongkang tersebut.
"Oh, belum denger saya. Coba nanti saya koordinasikan dengan perangkat dan warga sekitar," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (28/08/2019).
Kapolres Lampung Selatan AKBP M Syarhan saat dikonfirmasi melalui pesan aplikasi Whatsapp dan ditelpon melalui aplikasi yang sama, juga belum memberikan keterangan apa-apa soal keberadaan kapal tongkang yang berada diperairan tak jauh dari lokasi GAK tersebut. (Dirsah)
https://youtu.be/bGPgD1WJFPU
Berita Lainnya
-
Jelang Nataru, Polisi Lampung Selatan Imbau Pengendara Utamakan Keselamatan di Jalan
Jumat, 19 Desember 2025 -
Pemkab Lampung Selatan Tegaskan Komitmen Pengelolaan Zakat yang Profesional
Selasa, 16 Desember 2025 -
ASDP Bakauheni Siapkan 67 Kapal Hadapi Puncak Arus Nataru, Prediksi 12.893 Kendaraan Memadati Penyeberangan
Jumat, 12 Desember 2025 -
Jenazah Penumpang KMP Dorothy Melompat dari Kapal Ditemukan
Rabu, 10 Desember 2025









