Kupastuntas.co, Lampung Utara -  Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Lampung Utara menggelar Simposium dan Workshop Cardio Metabolic Endrocine Diseae and Nutrition Theraphy Updates. Kegiatan ini diadakan di Aula Pemda Lampura, Sabtu, 31 Agustus 2019.  Beberapa Dokter hadir sebagai pembicara dalam kegiatan ini. Yaitu dr Lukman Pura, dr Erwin Mulia, dr Munirulaman, dr Iswandi Darwis dan dr Doddy Alprianto.

Dalam sambutannya, Ketua IDI Lampura, dr Hj Sri Haryati M.Kes mengucapkan selamat datang kepada tamu undangan dan peserta. Dikatakannya, seminar dan workshop ini merupakan salah satu program rutin. Dimana sebelumnya IDI Lampung Umra juga sudah pernah melaksanakan seminar, walaupun skupnya tidak sebesar seminar kali ini.

“IDI Cabang Lampung Utara senantiasa berupaya untuk ikut serta dalam meningkatkan kemampuan dan kompetensi anggota IDI. Salah satunya dengan mengadakan seminar dan workshop, agar dapat bersinergi dengan Pemda melalui Dinas Kesehalan Kabupaten Lampung Utara,” kata dr Sri.

Ia mengatakan, penyakit cardio metabolic endocrine merupakan penyakit yang terus mengalami peningkatan. Juga penyebab kematian yang tinggi. Untuk itu, IDI Cabang Lampung Utara terus berupaya melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung program pemda untuk meningkatakan kompetensi anggota IDI.

“Semoga kegiatan ini dapat berkelanjutan dengan tema-tema kekinian dan sesuai dengan perkembangan kondisi kesehatan masyarakat dan sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran,” tandasnya.

Sementara, Ketua Panitia dr. H Dian Mauli M.H menyampaikan agar para peserta seminar dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik sehingga dapat bermanfat bagi semua.

“Kami sampaikan bahwa seminar dan workshop ini merupakan kegiatan yang baru pertama kali kami laksanakan. Karena peserta yang mendaftar cukup banyak dari luar Kabupaten Lampung Utara bahkan dari luar Provinsi Lampung. Peserta terdaftar terdiri dari dokter spesialis, dokter dan dokter iship,” jelas dia.

Pada seminar ini, sambung dia, mengangkat tema Cardio Metabolic Endocrine Disease dan Nutrition Therapy Updates. Karena penyakit kardiovaskular ini masih merupakan penyebab kematian utama di negara-negara industri.

“Yaitu sebesar 40 persen, jauh di atas kanker. Penyakil ini juga menjadi penyakit terbesar perawatan di RS dan kecacatan yang menetap. Serta menimbulkan korban ekonomi dan sosial yang signifikan,” jelas dr Dian.

Pihaknya pun mengucapkan terimakasih kepada pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan itu. Yaitu Bupati Lampung Utara, para sponsor, Direktur RS Ryacudu dan Pollekes Kotabumi, Para peserta dan seluruh panitia seminar. (Rls)