• Sabtu, 20 April 2024

Sejahterakan Petani, Dinas Perternakan Lampung Barat Salurkan Puluhan Kambing ke Poktan

Rabu, 11 September 2019 - 17.29 WIB
253

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) setempat memberikan bantuan kambing ke sejumlah Kelompok Tani (Poktan). Hal ini untuk menambah penghasilan petani yang ada di bumi beguai jejama sai betik ini.

Kasi perbibitan dan produksi di Disbunnak setempat, Anton Suprianto mengatakan kepada Kupastuntas.co, program tersebut terkemas dalam kegiatan pengembangan integrasi kambing dengan tanaman perkebunan dan dibagikan kepada 15 kelompok yang tersebar di 7 kecamatan di Lambar.

"Masing-masing kelompok kita beri bantuan 20 ekor kambing yang terdiri dari 18 betina dan 2 jantan. Kelompok penerimanya tersebar di Kecamatan Sukau, Balik Bukit, Batu Ketulis, Belalau, Sumberjaya, Kebun Tebu, dan Gedung Surian," kata Anton mendampingi Kabid peternakan dan kesejatan hewan, Alma'arif, Rabu (11/09/2019).

Selain untuk menambah penghasilan petani jelas Anton, kegiatan ini juga sebagai penunjang perkebunan, sehingga hasil dari kotoran kambing tersebut bisa dijadikan pupuk organik dan digunakan untuk memupuk batang kopi, sedangkan dari kebun kopi bisa ambil pakan untuk memberi makan kambing.

"Kita hanya memberi ternaknya saja, untuk kandang itu disiapkan oleh kelompok tani penerima, jadi tidak disiapkan oleh dinas. Sedangkan untuk pengadaannya melalui lelang umum, jadi di pihak ketigakan, dengan jumlah anggaran 522 juta. Sudah terealisasi oleh pihak ketiga sejak bulan Mei hingga Juli kemarin," jelas Anton.

Dirinya berharap agar program ini mampu meningkatkan pendapatan petani, dan bisa berkembang, sehingga mereka tidak hanya mendapatkan penghasilan dari kebun saja melainkan dari ternak juga.

"Jika ini berkembang, petani bisa sejahtera, karena jika pengelolaannya bagus seperti yang kita sampaikan dengan kelompok, maka dalam dua tahunnya kambing bisa tiga kali beranak, artinya bisa berlipat-lipat. Namun pada akhirnya kembali lagi ke kelompok, karena kita juga tidak bisa mengawasi setiap hari," pungkasnya. (Iwan)

Editor :