• Jumat, 26 April 2024

Melacak Jejak Mantan Waka DPRD Bandar Lampung : Dulu Tahu Diri, Sekarang Nyedot Sabu

Jumat, 13 September 2019 - 13.42 WIB
399

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Selasa (13/10/2009) menjadi hari bahagia bagi Khairul Bakti. Karena dia akan dilantik sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Bandar Lampung dari Partai Golkar, 5 tahun lamanya.

Bersama anggota legislatif lainnya, dia menyampaikan sumpah jabatan di Gedung Paripurna Pemkot Bandar Lampung. Acara itu dipimpin oleh Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Karang Robert Simorangkir. Di hari yang sama, turut juga dilantik Budiman AS dari partai Demokrat untuk menjadi Ketua DPRD Kota Bandar Lampung. Sedikitnya ada 45 anggota DPRD periode 2009-2014.

Di tahun itu, Fajrun Najah Ahmad -yang saat itu masih seorang jurnalis, menulis profil tentang Khairul Bhakti dalam tabloid mingguan bernama Fokus. Judulnya, Khairul Bakti Mengabdi Tiada Henti [klik : Tabloid Fokus] diterbitkan Senin (02/3/2019).

Isinya menyoal tentang pribadi Khairul Bakti, sosok politisi muda berpotensial nan elegan dalam tampilan, santun saat berbicara dan tak pernah neko-neko.

“Ia [Khairul Bakti] pegang teguh kunci kesuksesan : ilmu tahu diri,” ungkap penulis, Bang Fajrun-sapaan akrabnya.

Khairul Bakti diuraikan sebagai orang yang jauh dari kejelekan dunia. Khairul Bakti saat itu sedang mencalonkan diri sebagai Caleg nomor urut 1 untuk DPRD Kota Bandar Lampung dari Partai Golkar yang mendapat Dapil 2 pada Kecamatan Tanjungkarang Timur ; Sukabumi ; Sukarame.

“Biarlah orang lain bermain politik kotor, saya tidak akan pernah melakukannya. Selain hal semacam itu tidak sesuai dengan hati nurani, saya juga tidak mau melukai hati rakyat,” ujar Khairul, alumnus Fakultas Teknik Unila itu.

Kini, Khairul Bakti berubah drastis. Polda Lampung melalui Direktorat Reserse Narkoba menangkapnya. Dia ditangkap karena kasus yang berkaitan dengan narkoba tentunya.

Dia ditangkap di Perumahan Gunung Madu, Kelurahan Pematang Wangi, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung, Jumat dini hari sekira pukul 01.30 WIB.

Dia tak sendirian, ada seorang wanita berinisial DAP (27) juga empat orang lainnya berinisial RW (34), RM (25), AM (29), DPA (35).

Petugas menemukan bermacam-macam barang bukti. Di antaranya, 2 paket sabu, 2 unit alat hisap sabu yang terbuat dari kemasan air mineral gelas, 5 unit handphone android serta satu pucuk senjata api jenis FN kaliber 32 lengkap dengan amunisi sebanyak 22 butir. Menemukan itu semua, polisi menduga mereka pesta sabu bareng-bareng.

“Iya benar [Khairul Bakti dkk) ditangkap. Itu informasi yang saya dapat dari Wadirresnarkoba Polda Lampung AKBP Wika," ujar Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad saat dikonfirmasi. Pandra-sapaan akrabnya belum dapat berkomentar lebih jauh lagi saat dimintai klarifikasi sejauh mana penanganan perkara itu.

Sejumlah sumber yang mengetahui kejadian ini menyatakan telah terjadi aksi pengilangan alat bukti. Caranya, dengan membuang barang haram itu ke toilet.

Perbuatan itu dilakukan Khairul bukan tanpa alasan. Sumber yang mewanti-wanti jangan sampai identitasnya ketahuan oleh publik, mengatakan bahwa Khairul punya “mata dan kuping” di kepolisian.

“Dia punya orang dalam. Walaupun akhirnya dia berhasil ditangkap. Karena informasi dari orang dalam Khairul ini telat bro,” ujarnya saat berdialog dengan awak media ini.

Untuk memastikan keterangan yang disampaikannya, dia membocorkan informasi menarik.

“Ada percakapan antara si Khairul dengan si “orang dalam” melalui handphone. Itu terlacak sama petugas,” jelasnya.

Kegesitan Khairul untuk membuang barang bukti ini didukung oleh tindakan para petugas satpam yang menjaga di perumahan tersebut.

“Anggota yang menangkap sempat tertahan di pintu masuk. Karena ada satpam yang menahan anggota. Waktu itu dipakai Khairul untuk buang barang bukti.

Ia menaruh khawatir terhadap “orang dalam” ini. Karena, Khairul pernah ditarget oleh petugas, tapi lolos.

“Mungkin “orang dalam” itu juga yang bocorkan operasi dari teman-teman yang tugas di lapangan Pernah mau ditangkap, eh malah kabur duluan,” ungkapnya.

Temuan barang bukti senjata api, diutarakan sumber ini, didapat petugas di dalam pot bunga yang ada di lokasi kejadian.

“Surat-surat kepemilikan senjata itu nggak jelas bro,” tuturnya. (Ricardo)

Editor :