Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pasca mencuatnya dugaan pungli di perhelatan Liwa Fair 2019 mengenai uang parkir yang di patok 3 ribu untuk kendaraan roda dua dan 5 ribu untuk kendaraan roda empat dan sempat menuai keributan antara petugas parkir dan pengunjung, kini muncul pertanyaan baru terkait sewa lapak yang ditarik terhadap pedagang.

Berdasarkan penelusuran Kupastuntas.co dilokasi, sejumlah pedagang mengaku ditarik bervariasi. Tidak semua sama, tergantung apa yang di jual dan luas lahan yang digunakan.

"Iya pak, kita pedagang diminta uang sewa lapak. Tapi tidak sama, ada yang 3 juta, 3,5 juta sampai dengan 5 juta pertitik bahkan ada yang lebih," kata salah seorang pedagang yang sedang berjualan, Kamis malam (26/09).

Ketika ditanya apakah keberatan dengan harga yang di patok, pedagang kain inipun mengeluh karena rendahnya minat beli masyarakat.

"Kalau mau dibilang keberatan ya keberatan pak, tapi mau gimana lagi itu sudah ketentuan. Dan saya pribadi perdana masuk sini, jadi coba-coba dulu, namun jika melihat penjualan sepertinya tidak masuk," keluhnya.

Sedangkan pedagang lainnya mengeluh dan menyayangkan tingginya harga lapak yang ditetapkan di kegiatan Liwa Fair, pasalnya kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan Pemkab Lambar dalam rangka memamerkan hasil pembangunan dan sebagai wadah untuk mempersatukan tali silaturahmi antar masyarakat di bumi beguai jejama sai betik ini, mengingat kegiatan ini juga menjadi rangkaian dari hari jadi kabupaten Lambar.

"Karena ini acara Pemda, dan lokasinya pun milik Pemda, alangkah baiknya jika tidak ambil sewa lapak, jadi dari rakyat untuk rakyat. Kalaupun ada penarikan ya untuk uang keamanan dan kebersihan saja," keluh pedagang lain.

Sebelumnya diberitakan mengenai dugaan pungli parkir yang tidak jelas kemana larinya, penyelenggara dan Dishub setempat mengaku jika keduanya tidak tau menahu urusan parkir. (Iwan)

https://youtu.be/nYN4lfGRU0s