• Kamis, 25 April 2024

Unjuk Rasa di Metro Lampung: Singgung Nama Presiden dan Kapolri Soal RUU KPK, Papua Hingga Karhutla

Senin, 30 September 2019 - 16.40 WIB
105

Kupastuntas.co, Metro – Kematian Immawan Randi, mahasiswa di Fakultas Perikanan pada Universitas Halu Oleo yang meregang nyawa diduga ditembak saat unjuk rasa di Kantor DPRD Sulawesi Tenggara menyisakan pertanyaan.

Senin (30/9/2019) di Tugu Pena Kota Metro, ratusan massa yang tergabung dalam Angkatan Muda Muhammadiyah menggelar unjuk rasa. Mereka meminta Kapolri Jendral Muhammad Tito Karnavian untuk mengusut kejadian tersebut.

“Saya minta Kapolri untuk mengusut kasus ini secara tuntas dan mengadili pelaku polisi yang telah membunuh saudara kita yakni Immawan Randi, serta saya juga meminta kepada Kapolres supaya membentuk tim Investigasi Khusus dan menangani kasus ini secara objektif dan juga transparan," ujar Suwarno selaku Koordinator Lapangan saat melakukan orasi.

Peserta aksi tersebut terdiri dari Pemuda Muhammadiyah (PM), Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam), Serta Nasyiatul Aisyiyah (NA).

Selain itu aksi yang tergabung dalam AMM juga prihatin terhadap perkembangan kondisi keamanan di Wamena dan wilayah Papua lainnya yang terlibat konflik, dan perkembangan situasi bangsa pasca pengesahan revisi UU KPK.

"Kami mendesak pemerintah untuk melakukan tindakan tegas kepada gerakan separatisme dan melakukan pengamanan menyeluruh kepada warga negara Indonesia yang terancam keselamatannya, dan kami mendorong penegakan hukum bagi siapa saja yang melakukan tindakan kekerasan, pengerisakan, penganiayaan, hingga menghilangkan nyawa seseorang," tegasnya.

"Kami juga mendesak Presiden untuk mengeluarkan Perpu terhadap RUU KPK mengingat banyaknya penolakan di masyarakat semakin meluas," tambahnya.

Melihat kondisi terakhir terkait maraknya Karhutla di berbagai wilayah Sumatera dan Kalimantan, AMM juga mendesak pemerintah untuk mengambil langkah tegas, baik memproses pelaku, aktor Intelektual, dan mencabut izin bagi pelaku usaha dan membawanya kepada proses pidana serta perdata.

Menurut Hendri Suryadi Wakil Kepala Kesiswaan MA Muhammadiyah Kota Metro, ia mendukung ketika siswanya ikut andil dalam aksi tersebut.

"Ini merupakan bentuk aspirasi kita sebagai warga negara dimana kita juga memberikan ruang terhadap pelajar untuk aksi dukungan kepada saudara kita yang meninggal akibat terkena peluru dan meninggal," ujarnya

"Sebelum berangkat kami juga memberikan pengarahan kepada siswa yang tergabung dalam IPM untuk mengikuti arahan dalam aksi ini," tambahnya.

Sementara, Kapolres Metro AKBP Ganda Saragih mengatakan, mengenai adanya mahasiswa yang meninggal akibat aksi unjukrasa tersebut, Mabes Polri sedang mengusutnya. Menurut Ganda, Kapolri Tito Karnavian juga telah mencopot Kapolda Sulawesi Tenggara.

"Sampai saat ini belum ada keterangan resmi bahwa proyektil yang mengenai Randi adalah milik Polri atau tidak. Jika benar itu [milik Polri], pasti akan ditangani,” ungkapnya. (Rani)

Editor :