Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Indra Ghandi, ayah dari Ikbal Firmansyah, mahasiswa UIN Raden Intan Lampung yang tewas tenggelam di embung hanya bisa pasrah. Indra mengaku lemas ketika pertama kali mendengar anak sulungnya dikabarkan meninggal dunia.

Ditemui di Instalasi Forensik dan kamar Jenazah RSUAM Abdoel Moelok, Senin (07/10/2019), Indra menerangkan, dirinya mendapatkan kabar awalnya dari sang istri, yang meminta untuk ke rumah sakit karena anaknya Ikbal yang masuk RS.

“Saya pertama dikabarin istri kalau anak saya ini masuk rumah sakit, tapi belum tahu kondisinya seperti apa. Maka saya meminta istri untuk lebih dahulu ke rumah sakit karena dijemput oleh mahasiswa,” kata Indra.

Baca Juga : Ajrul, Mahasiswa UIN yang Tewas Tenggelam Ternyata Seorang Hafiz Quran

“Setelah itu baru saya dikabari oleh kakak ipar saya bahwa saya diminta siap-siap karena anak saya sudah tiada. Dari situ saya lemas rasanya," ungkapnya dengan nada sedih.

Baca juga : Ulang Tahun Berujung Maut, Dua Mahasiswa Uin Raden Intan Tewas Tenggelam. Begini Kronologisnya

Warga Jalan Pramuka Gang Hj Maherat Rajabasa menerangkan, sehari-harinya anaknya tersebut selain kuliah juga bekerja sebagai driver ojek online untuk menambah penghasilan keluarga. “Kalau saya cuma bekerja di bengkel. Rencana besok akan dikebumikan," kata Indra.

https://youtu.be/8sCx17ySieo

Kepergian Ikbal Firmansyah (18) ini pun menimbulkan luka yang mendalam bukan hanya bagi rekan mahasiswa tetapi juga para driver ojek online (Ojol). Ikbal merupakan salah satu driver ojol yang aktif di salah satu komunitas Ojol yang ada di Bandar Lampung yakni Gradac (Grab driver Asociate).

Di depan ruang instalansi Forensik dan Kamar Jenazah pada Senin (07/10/2019), puluhan driver ojol ramai berkumpul untuk mengiringi Ambulans yang akan membawa jenazah ke rumah duka.

Edi Sorban salah satu driver ojol mengutarakan, sosok Ikbal dipandang baik dan sangat aktif di komunias ojol. Menurutnya, Ikbal merupakan orang yang supel dan suka bersosialisasi.

“Baik orangnya, dan cepat bersosialisasi. Makanya banyak rekannya datang, dia selalu kumpul di siang hari setelah kuliah," ungkapnya. (Sule)