• Jumat, 29 Maret 2024

Jelang Akhir Tahun, Pemprov Antisipasi Ancaman Inflasi pada Sejumlah Bahan Pokok

Kamis, 10 Oktober 2019 - 21.29 WIB
43

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Menjelang akhir tahun 2019, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengantisipasi beberapa komoditi pangan dari ancaman inflasi. Seperti telur ayam, daging, dan beras. Antisipasi itu dilakukan salah satunya dengan meningkatkan berkoordinasi dengan pelaku usaha.

‘Langkah kedepan sedang kita susun jangka pendek dan menengah. Kita mengkoordinir para pelaku usaha di bidang peternakan, telur dan distributor pangn lainnya," ujar Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Ofrial usai mengikuti Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung 2019, di ruang rapat Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kamis (10/10/2019).

Dikatakan Ofrial, komoditi itu merupakan hal penting yang harus diantisipasi karena menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dia lihat tren dua tahun terakhir, ada kenaikan harga terhadap bahan pangan itu.

“Ketersediaan mencukupi namun tren harga sudah mulai naik, itu yang harus kita sikapi. Naik sekitar 0,1 persen, tapi kan harus kita lihat, bobotnya kan besar kalau beras. Medium sedikit diatas HET (Harga Eceran Tertinggi) sampai Rp 9.588 di pasar," jelasnya.

Tercatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Lampung pada September 2019 mengalami deflasi sebesar 0,20% (mtm), setelah bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 0,17% (mtm). Meski demikian, capaian tersebut masih berada di atas inflasi Sumatera dan Nasional sebesar masing-masing -0,68% dan -0.27%.

Ditinjau per komponen, deflasi kelompok bahan makanan yang mencapai -2,82% tercatat menjadi sumber utama deflasi bulan September 2019 (andil -0,71%). Hal ini sejalan dengan penurunan harga yang terjadi khususnya pada komoditas cabai merah dan bawang merah dengan andil masing-masing sebesar -0,45% dan -0.18%. Selain itu komoditas tomat sayur, cabai rawit dan telur ayam ras juga menjadi penyumbang deflasi (total sumbangan: -0.12%). (Erik)

Editor :

Berita Lainnya

-->